Ratusan petugas cleaning service UIN Alauddin Makassar berunjuk rasa menolak pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh pihak ketiga yang menaungi mereka. Penolakan ini dilakukan para pekerja dengan cara menabur sampah di pelataran sejumlah fakultas.
Aksi unjuk rasa dilakukan di lingkungan kampus II UIN Alauddin Makassar, Samata, Gowa, pagi tadi, Selasa (4/2/2020). Unjuk rasa hari ini merupakan yang ketiga kalinya secara berturut-turut sejak Minggu (2/2).
"Ndag adil kalau begini, karena dari 150 cleaning service, dia cuma terima 70-80 orang, hampir 50 persen dia pecat," ujar salah satu cleaning service, Abdul Wahyu alias Daeng Tompo (60), saat ditemui detikcom di lokasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Daeng Tompo, pihak kampus pada awal tahun ini melakukan pergantian pihak ketiga dari PT Bionara Novita ke PT Arco. Namun pihak ketiga yang baru ditunjuk tidak diterima dengan baik oleh para petugas cleaning service karena sejumlah hal.
"Pertama, Jumat (31/1) kemarin itu dia minta kita para cleaning service daftar ulang karena mau dipilih (diseleksi) kembali," ujar Daeng Tompo.
"Tapi besoknya itu (Sabtu/1/2) cuma sedikit sekali yang ditelepon, itu kasi kecewa kita," sambung Daeng Tompo.
Daeng Tompo mengatakan keputusan pihak ketiga yang baru sangat memberatkan para petugas cleaning service karena harus kehilangan pekerjaan.
"Dia tidak pikir kita sudah lama kerja di sini. Saya saja sudah 13 tahun jadi cleaning service, sejak tahun 2007, itu masih di kampus I di Alauddin," kata Daeng Tompo kecewa.
Singkatnya, Daeng Tompo menginginkan pihak kampus tetap menunjuk PT Bionara Novita sebagai pihak ketiga lantaran dianggap lebih memperhatikan nasib para petugas cleaning service.
Sementara itu, para petugas cleaning service lain yang dimintai pendapat mengaku tak ingin banyak komentar. Mereka mempercayakan tuntutan mereka kepada Daeng Tompo.
"Itu saja yang pakai topi merah (Daeng Tompo) yang kita wawancara, kami percaya ke dia karena dia yang lebih tua di sini," kata seorang petugas cleaning service.
Adapun pihak kampus UIN Alauddin Makassar yang dicoba ditemui di rektorat kampus belum memberikan jawaban.
"Pimpinan kampus ada semua di Kampus I, mereka ada rapat," kata seorang staf yang dicoba ditemui secara terpisah oleh detikcom.
(fdn/fdn)