Asman Abnur Ingin Ubah PAN Lebih Kekinian

Asman Abnur Ingin Ubah PAN Lebih Kekinian

Nurcholis Maarif - detikNews
Senin, 03 Feb 2020 10:48 WIB
Asman Abnur (Sachril-detikcom)
Asman Abnur (Sachril/detikcom)
Jakarta -

Menjelang Kongres PAN, Asman Abnur (AA) menyatakan kesiapannya maju dalam pemilihan ketua umum partai. Ia mengatakan pengalaman politik panjang di eksekutif dan legislatif jadi modal maju jadi calon ketua umum (caketum) PAN.

Jika terpilih, ia mengatakan ingin membuat aturan iuran internal, otonomi daerah partai, hingga membuat PAN lebih kekinian.

"Saya masuk PAN sejak deklarasinya PAN tahun 1998, kemudian tahun 2001 saya menjadi anggota DPRD pertama di kota Batam yang mewakili PAN, tergabung dalam fraksi PAN. Enam bulan kemudian saya di DPRD diminta maju menjadi wakil wali kota dan terpilih," ucap Asman dalam keterangannya, Senin (3/2/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiga tahun enam bulan saya jadi wakil wali kota cukup panjang. Sampai sekarang sudah empat periode saya jadi anggota DPR RI kemudian dua tahun menjadi MenPAN-RB," imbuhnya.

Sementara itu di partai ia pernah menjabat bendahara umum kongres Semarang. Kemudian waketum dua kali periode Hatta Rajasa sampai Zulkifli Hasan (Zulhas).

ADVERTISEMENT

"Artinya modal politik saya untuk maju menjadi calon ketua umum partai rasanya sudah memenuhi syarat. Jadi pengalaman itu yang membuat saya memberanikan diri maju menjadi calon ketua umum PAN," katanya.

Pengalaman panjang ini, kata Asman, akan diterapkan jika nanti dirinya sukses di Kongres PAN. Ia ingin membuat PAN menjadi partai yang lebih kekinian, yang serba elektronik.

"Sekarang sudah zaman teknologi, mungkin di pemerintahan saya terapkan e-government, di partai saya terapkan e-partai jadi sistem elektronik. Artinya kawan-kawan daerah tidak usah jauh-jauh ke Jakarta hanya untuk mengambil SK," ucapnya.

"Mulai pusat sampai daerah saya menawarkan itu. Apalagi tahun 2024 pemilih itu pemilih milenial 60%, jadi sudah tepat waktunya mengubah mindset partai," tambah Asman.

Selain itu, lanjut dia, akan membuat aturan internal tentang sebesar apa iuran yang seharusnya dibebankan ke kadernya. Sehingga pada saat mereka menerima keuangan dari hasil jabatannya, kader dengan rela karena jabatan yang diperoleh itu mewakili partai wajar jika kader mendistribusikan ke partai politik.

"Dengan jumlah anggota DPRD yang diperoleh PAN kurang lebih 2.000 orang. Kalau itu diakumulasi rasanya partai politik tidak kekurangan dana dengan tata kelola yang jelas. Nah inilah tantangan ke depan yang saya juga tawarkan ke teman-teman daerah," kata Asman.

Ia kemudian menyoroti partai politik sekarang banyak yang dimonopoli DPP atau pusat. Hal ini membuat daerah tidak punya ruang untuk berinovasi. Ia menawarkan konsep ke pengurus daerah berupa otonomi daerah di partai.

"Nah nanti setelah saya terpilih menjadi ketua umum, pendistribusian wewenang ini akan kuat. Caranya dengan memperkuat pengurus daerah yang saya namakan otonomi daerah. Kawan-kawan daerah punya kewenangan mengatur keuangannya, sehingga tidak lagi bergantung kepada pusat," ucap Asman.

"Saya menawarkan itu ke kawan-kawan di daerah dan saya mendapat respons yang positif luar biasa. Apalagi sekarang musim Pilkada ada 270, banyak daerah yang tiba-tiba dokumentasinya datang kepada seseorang, daerahnya nggak tahu. Mudah-mudahan dengan konsep ini mereka tertarik wah ini sosok yang membawa pembaharuan, sosok yang baru di PAN, nah itu juga yang melatarbelakangi saya maju sebagai calon ketua umum PAN," tegasnya.

Asman kemudian sedikit membocorkan strateginya menghadapi kongres PAN. Ia mengaku punya strategi jitu untuk menang.

"Sebelum saya maju, saya sudah punya satu kalkulasi. Karena sudah mengikuti kongres empat kali. Dari kalkulasi itu saya sudah membuat satu gambaran apakah saya maju dan tentu menang. Tentu kalkulasi ini harus saya rahasiakan. Apakah dianggap senyap atau apa ya itu strategi saya," ujarnya.

Menurutnya, mengambil hati 592 voters nanti tidak perlu terlalu harus heboh-heboh karena sudah terukur by name by address. Ia menyebut harus menciptakan suasana yang sejuk, apalagi sistem karantina itu tidak memanusiakan orang dan ia tidak akan pakai metode itu.

"Walaupun orang di karantina tapi hatinya tidak kepada orang itu tentu tidak akan milih. Mudah-mudahan kader PAN tahu yang saya maksud dan dia nyaman dan saya tidak perlu hiruk pikuk. Saya sudah memperhitungkan sebelum maju. Kalau tidak punya keyakinan untuk menang saya tidak akan maju. Kalau ada isu-isu saya cuma untuk meramaikan ya itu salah," kata Asman.

Simak Video "PAN Tentukan Posisi di Pemerintahan Jokowi dalam Kongres"

[Gambas:Video 20detik]

(prf/ega)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads