Sebanyak 238 warga negara Indonesia dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, akan diobservasi di Natuna. Apa saja yang dilakukan?
Sekretaris Ditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan dr Achmad Yurianto mengatakan tak ada perlakuan khusus yang akan dilakukan terhadap WNI tersebut.
"Tidak ada (yang khusus), biasa saja, mereka orang sehat kok. Kita hanya observasi selama 14 hari," ujarnya kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menjelaskan observasi ini hanya memastikan bahwa selama 14 hari 238 WNI yang baru tiba dari Wuhan tersebut tidak sakit.
"Itu untuk memastikan dalam satu siklus inkubasi yang kita itu adalah 14 hari, mereka tidak menjadi sakit. Jadi betul-betul clear bahwa mereka tidak sakit dan tersertifikasi tidak membawa penyakit," tambahnya.
Pemerintah juga memastikan tempat observasi memberikan fasilitas yang cukup memadai bagi WNI selama mereka menjalani observasi.
"Dibikin happy aja mereka. Karena secara psikologis mereka takut, takut dikira sakit, jadi dibikin happy saja," ujarnya.
Seperti diketahui, ada 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, Provinsi Hubei, China, pasca-wabah virus Corona. Sementara itu, 5 personel dari KBRI Beijing turut mendampingi proses evakuasi.
"Jumlah final yang boarding dari Bandara Wuhan, 238 eks Provinsi Hubei dan 5 Tim Aju (advance, red) KBRI," kata Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman lewat pesan singkat, Minggu (2/2).
Proyek "Roro Jongrang" Rumah Sakit Khusus Pasien Virus Corona:
(zlf/dhn)