Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto dan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo melakukan dialog dengan warga Natuna, Kepulauan Riau (Kepri). Sebagaimana diberitakan, warga ramai-ramai menolak Natuna dijadikan tempat observasi kesehatan WNI yang dievakuasi akibat wabah Corona dari Wuhan, China.
"Saat ini pun Menkes kan sudah di sana bersama Kepala BNPB, dan juga alasan pemilihan Natuna kan sudah jelas disampaikan karena kondisinya jauh dan lain-lain. Untuk kegiatan demo tersebut, tadi sudah ditemui oleh para pejabat pemerintah pusat yang hadir di sana, sedang terjadi dialog," kata Kabid Humas Polda Kepulauan Riau (Kepri) Kombes Harry Goldenhardt kepada detikcom, Senin (27/1/2020).
Meski terjadi gelombang protes, Harry menuturkan tak ada penambahan personel kepolisian di Natuna. Harry menyampaikan polisi bersama prajurit TNI setempat telah memaksimalkan pengamanan.
"Tidak ada penebalan pengamanan di sana. Kami maksimalkan saja personel di sana, bersama unsur TNI yang ada di sana. Masyarakat sekali lagi harus paham, itu juga saudara-saudara kita. Mereka sudah diperiksa dan dinyatakan sehat sebelum naik pesawat, pulang ke sini. Kasihan keluarganya menanti. Mereka juga warga negara Indonesia, berhak diselamatkan juga," ujar Harry.
Evakuasi WNI dari Wuhan, China, dilakukan dengan pesawat Batik Air. Total ada 245 orang WNI yang dievakuasi dan 5 orang tim aju (pendahulu) dari pemerintah yang tergabung dalam upaya evakuasi.
"Di dalam pesawat pun pemerintah RI menyiapkan dokter dan tenaga medis dengan kualifikasi khusus. Saat mendarat di Tanah Air, berlaku lagi aturan ketat," kata Doni Monardo saat dihubungi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simak Video "Menlu ke Tim Penjemput WNI di Wuhan: Ini Misi Mulia, Semangat!"
"Semua barang, pakaian, dari China akan digantikan dengan pakaian baru di Indonesia. Barang-barang bawaan, perlengkapan mereka, langsung dimusnahkan untuk menghindari hal hal yang tidak diinginkan," imbuh Doni.
Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto sebelumnya menerangkan WNI yang dievakuasi akan menjalani proses transit observation setiba di Tanah Air. Transit observation merupakan protokol evakuasi dari Organisasi Kesehatan Dunia, WHO.
"Bahwa warga negara kita yang kita bawa pulang adalah warga negara Indonesia yang sehat. Sudah dilakukan screening dan clearing di sana untuk dipastikan di sana bahwa yang kita bawa pulang adalah yang sehat," jelas Terawan di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, siang tadi.
Terawan menekankan diperlukan kedisiplinan dalam proses transit observation. Proses ini akan dipantau langsung oleh Kementerian Kesehatan.
"Transit observation ini untuk mengobservasi orang yang sehat, bukan yang sakit. Karena itu, protokol yang diberikan harus dijalankan dengan disiplin oleh semua pihak. Kami akan terus memantaunya sebagai Menkes," ucap Terawan.