"Kami minta kepada pemerintah melalui bapak Wapres, agar mengalokasikan dana bagi Parmusi. Melalui bank syariah yaitu BNI dan BRI syariah, untuk dikucurkan kepada Parmusi dengan sistem bisnis to bisnis. Dana-dana murah yang dikucurkan melalui bank syariah, dan wapres berjanji akan memperjuangkan itu," kata Ketua Umum Parmusi Usamah Hisyam di Istana Wapres, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (31/1/2020).
Baca juga: 45 Tahun PPP Membangun Indonesia |
Usamah menyebut ada 5.000 dai yang terdaftar dalam Parmusi. Menurut dia, program gerakan dakwah Desa Madani ini juga bisa membangun ekonomi umat di desa-desa.
"Untuk mengembangkan satu Desa Madani, agar rakyat di desa bisa makan dengan perkebunan pertanian yang digarap sendiri. Itu yang butuh modal paling tidak Rp 50-100 juta untuk 10 hektar," tuturnya.
Usamah mengaku, pihaknya telah melakukan perjanjian kerja sama atau MoU dengan dua bank syariah. Namun disebutkan modal yang diminta tidak kunjung cair.
"Sudah ada MoU dengan BRI Syariah, dengan BNI Syariah akan tetapi modalnya aja yang belum turun. Kita minta plafonnya antara Rp 5 juta sampai Rp 50 juta untuk satu keluarga," kata Usamah.
Gerakan Dakwah Desa Madani ini disebut untuk mengembangkan gerakan pertanian hingga peternakan warga. Menurut Usamah, saat ini seluruh infrastruktur hingga lahan telah disediakan.
"Kita berupaya mengembangkan gerakan pertanian, peternakan di desa-desa madani dengan mengajak rakyat untuk bercocok tanam di bidang pertanian dan peternakan. Semua sudah kita siapkan infrastrukturnya, lahannya dari kita juga dari rakyat yah, sekarang tinggal permodalannya, permodalannya kita terhambat," tuturnya.
Tonton juga video Jokowi Minta Warga Ikut 'Pelototi' Dana Desa:
[Gambas:Video 20detik] (dwia/idn)