"Kita perlu mendiskusikan langkah-langkah antisipasi bagi pemerintah, bagi kita semua, agar kita tidak terdadak karena sejauh ini informasi yang kita dapatkan daerah atau negara yang telah menyebutkan ada korban di negaranya semakin bertambah, walaupun belum menimbulkan kematian," ujar Kepala BNPB Doni Monardo seperti dalam keterangan tertulis BNPB, Jumat (31/1/2020).
Doni Monardo mengharapkan kesiapsiagaan dalam rangka penanganan ancaman wabah virus Corona terus ditingkatkan. Dia juga mendorong untuk mengembangkan dan penyediaan peralatan pencegahan penyebaran virus seperti berkoordinasi dengan BPPT hingga Kementerian Kesehatan.
"Kesulitan yang dihadapi dalam pencegahan penyebaran virus salah satunya adalah sumber daya peralatan yang terbatas. Apabila nanti telah disepakati model alat pelindung diri (APD), khususnya spesifikasi dalam mencegah penularan virus, maka akan kita perbanyak dan segera didistribusikan ke lokasi yang berpotensi menjadi masuknya persebaran virus tersebut, seperti bandara dan pelabuhan," imbuhnya.
BNPB juga telah melakukan koordinasi lanjutan dengan Angkasa Pura dan pihak terkait untuk membahas kesiapsiagaan dan antisipasi ancaman wabah virus Corona. Dalam pertemuan yang berlangsung di Kantor Cabang Utama Bandar Udara Soekarno-Hatta, Rabu (29/1) itu, Deputi Bidang Sistem dan Strategi BNPB Wisnu Widjaja menyampaikan dukungan penuh soal kesiapsiagaan dan pencegahan. Hal tersebut mengingat Bandar Udara Soekarno-Hatta menjadi salah satu pintu masuk jalur internasional menuju Indonesia. Secara paralel, pertemuan serupa juga dilakukan BNPB dengan pihak pengelola pelabuhan Tanjung Priok.
Sementara itu, upaya-upaya pencegahan juga dilakukan oleh kementerian/lembaga terkait lainnya seperti inventarisasi sumber daya kesehatan, pemantauan pembuatan vaksin virus Corona, dan tetap menjalin komunikasi dengan Pemerintah Tiongkok, mengingat masih terdapat WNI yang berada di negara tersebut.
Saat ini, pemerintah Indonesia masih terus mematangkan rencana evakuasi WNI yang berada di wilayah Wuhan dan sekitarnya. Data Kementerian Luar Negeri mencatat 243 WNI masih berada di Tiongkok dan akan dievakuasi. (gbr/gbr)