Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meminta penyelidikan keterkaitan skandal PT Asuransi Jiwasraya dengan dana Pemilu 2019. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengatakan akan menuntaskan kasus itu.
"Kami nggak ada kapasitas ke sana, tapi kami sebagai penyidik punya tanggung jawab untuk membuka," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus Kejagung Febrie Adriansyah kepada wartawan di Gedung Bundar Kejagung, Jl Sultan Hasanuddin, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (30/1/2020).
Febrie mengatakan tim jaksa penuntut umum (JPU) harus cermat dan rinci dalam membuat laporan terkait Jiwasraya sehingga aliran dana itu akan terlihat nantinya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pasti juga teman-teman JPU dalam buat laporan harus rinci dan cermat. Nanti kan terlihat," ujarnya.
Soal ada-tidaknya indikasi aliran dana masuk ke partai politik, Febrie mengatakan sejauh ini belum ada. "Belum, nanti kami dalami, deh," tuturnya.
Sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY meminta penyelidikan masalah PT Asuransi Jiwasraya menyentuh tujuh arena. Salah satunya kaitan Jiwasraya dengan aliran uang Pemilu 2019.
Lewat tulisan panjang di akun Facebook-nya, SBY mengatakan ada pertanyaan kunci terkait Jiwasraya yang harus dijawab. Ini agar semua hal menjadi jelas,
"Menurut pendapat saya, paling tidak ada 7 arena investigasi yang harus disentuh atau dimasuki," kata SBY dalam tulisannya, Senin (27/1/2020).
SBY lalu berbicara soal Pemilu 2019. SBY meminta publik diberi pencerahan apakah memang benar ada uang mengalir dan dipakai untuk kepentingan pemilu.
"Investigasi ini penting dilakukan untuk menjawab pertanyaan dan praduga kalangan masyarakat bahwa dalam kasus Jiwasraya ini dicurigai ada yang mengalir ke tim sukses Pemilu 2019 yang lalu. Baik yang mengalir ke partai politik tertentu maupun tim kandidat presiden," sebut SBY.
Simak Video "Dear Nasabah Jiwasraya, Polis Asuransi Mulai Dicicil Maret"