.webp)
Sebanyak 916 kepala keluarga (KK) terdampak longsor dan banjir bandang di Kabupaten Lebak akan direlokasi. Rencananya, relokasi dilakukan pada April setelah ada rekomendasi tim geologi untuk lokasi aman.
"Yang harus direlokasi sementara 916 KK, sekarang (mereka) masih di pengungsian, karena mereka rumahnya nggak ada, mereka ada di zona merah di perbukitan dan bantaran sungai," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lebak, Kaprawi, kepada wartawan di Rangkasbitung, Kamis (30/1/2020).
Sementara, lokasi yang dikaji adalah di Kecamatan Lebak Gedong di kawasan perkebunan. Sesuai arahan pemerintah pusat, relokasi harus aman dari ancaman longsor dan luapan sungai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
916 Kepala keluarga itu tersebar di 6 kecamatan yaitu di Lebak Gedong, Cipanas, Sajira, Curug Bitung, Maja dan Cimarga. Mereka tinggal di 5 pengungsian.
"916 Ini tinggal di lereng dan bantaran sungai, mereka nggak sanggup karena rumah hancur," ujarnya.
 Kepala BPBD Lebak Kaprawi. Foto: Bahtiar Rifai/detikcom |
Meski masih di pengungsian, Kaprawi memastikan bahwa Pemkab Lebak akan bertangggung jawab untuk penyediaan kebutuhan dasar dari logistik sampai obat-obatan. Meskipun, masa tanggap darurat sudah berakhir pada Selasa (28/1) lusa lalu.
Sebelumnya, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan relokasi diberikan pada warga yang rumahnya sudah tidak bisa direhabilitasi. Ini dilakukan agar warga tak kembali jadi korban banjir.
"Kalau nanti ada yang terpaksa tidak bisa lagi dibangun, mungkin akan direlokasi, akan dipindahkan nanti kalau memang tidak bisa dibangun, supaya aman jangan kena banjir lagi," ujar Ma'ruf di hadapan pengungsi di Dodiklatpur Rindam III Siliwangi.
Simak Video "Wapres Ma'ruf Amin Sambangi Pengungsi Banjir Lebak"
(bri/tor)
