Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mengatakan mayoritas daerah di Indonesia relatif aman dalam melaksanakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020. Namun, ada beberapa wilayah yang memerlukan penanganan khusus.
"Pak Menteri di rapim TNI juga sudah menyampaikan, secara umum daerah landai-landai saja, karena relatif yang kita alami ini kan sesuatu yang berulang, apalagi yang di 2020 ini relatif mengulang yang di 2015 lalu," kata Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemendagri Bahtiar di Kemendagri, di Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (28/1/2020).
Bahtiar mengatakan sejauh ini Kemendagri sudah melakukan pemetaan dan deteksi dini tentang kemungkinan adanya potensi konflik saat Pilkada. Menurutnya, daerah yang pernah mengalami konflik identitas, seperti Kalimantan Tengah, perlu diantisipasi sejak awal.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Secara umum daerah-daerah ini sudah kita petakan, deteksi dini kita tentang potensi konflik, misalnya indikasi adalah ketika daerah itu pernah terjadi konflik, misalnya di daerah mana sih yang pernah punya potensi politik identitas? Misalnya pernah terjadi kan di Kalteng. Di lima tahun lalu. Nah ini kita harus deteksi sejak awal. Kan gitu," ujar Bahtiar.
Tonton juga Papua Jadi Daerah Rawan di Pilkada, Mendagri: Ada Potensi Konflik :
Bahtiar juga mencontohkan wilayah-wilayah rawan konflik lainnya. Dia pun mencontohkan kawasan pegunungan Papua. Menurutnya, kawasan tersebut memerlukan skenario pengamanan khusus.
"Mungkin di wilayah-wilayah pegunungan, Papua utamanya yang di daerah atas, karena di sana kan bukan one man one vote, tapi noken kan. Nah noken di gunung dan di sana ada kelompok bersenjata, kelompok sipil bersenjata. Nah ini kan tentu ini harus ada skenario sendiri," ungkap Bahtiar.
Lebih lanjut, Bahtiar menyampaikan pesan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri. Menurutnya, Tito mengimbau setiap aparat di wilayah rawan konflik dapat tetap terlaksana seperti di daerah-daerah lainnya.
"Termasuk tadi di Rapim TNI-Polri oleh Pak Mendagri untuk aparat, disampaikan skenario-skenario pengamanan. Memastikan penyelenggaraan di wilayah-wilayah itu tetap berjalan normal sebagaimana di daerah lainnya gitu," tutur Bahtiar.