Ditolak di Bukittinggi, Turis China Main Air di Kawasan Mandeh Sumbar

Ditolak di Bukittinggi, Turis China Main Air di Kawasan Mandeh Sumbar

Sulthan Jeka Kampai - detikNews
Selasa, 28 Jan 2020 16:51 WIB
wisatawan asal negeri tirai bambu itu tetap menikmati indahnya alam Ranah Minang.
Turis China berwisata di kawasan Mandeh, Sumatera Barat. (Jeka Kampai/detikcom)
Padang -

Kedatangan turis asal China ke Sumatera Barat sempat memunculkan penolakan dari beberapa daerah. Namun wisatawan asal Negeri Tirai Bambu itu tetap menikmati indahnya alam Ranah Minang.

Sepanjang hari Selasa (28/1/2020), para turis terlihat menikmati suasana laut. Mereka bermain air di Kawasan Mandeh yang berada di Kabupaten Pesisir Selatan.

"Perjalanan tetap sesuai jadwal yang sudah kita agendakan," kata Darmawi dari Marawa Corporation kepada detikcom. Marawa merupakan perusahaan yang membawa para turis datang ke Sumatera Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Darmawi tidak merinci apa saja agenda yang dilakukan. Namun ia menyatakan para wisatawan tetap senang di tengah beragam isu yang menerpa.

Kabupaten Pesisir Selatan memang secara tegas menyatakan menerima dengan senang hati kehadiran para turis, dan tidak terpengaruh dengan adanya penolakan dari daerah lain.

ADVERTISEMENT

Dua hari sebelumnya, para wisatawan mendapat penolakan saat berada di Kota Bukittinggi. Sejumlah orang datang ke hotel tempat para turis menginap, Minggu (26/1). Massa dari GNPF Bukittinggi 'menjaga' kawasan hotel agar para turis tidak bebas keluar. Massa khawatir para turis membawa virus Corona.

Penolakan yang sama berlangsung di Kabupaten Tanah Datar, keesokan harinya Senin (27/1), sehingga agenda wisatawan di beberapa tempat dibatalkan.

Bukan hanya di Tanah Datar, aksi penolakan juga berlangsung di Padang. Sejumlah orang dari Forum Masyarakat Minangkabau (FMM) menemui DPRD Sumbar dan menuntut wisatawan asing tersebut segera dipulangkan, atau mereka diisolasi.

"Semua wisatawan asal China harus keluar dalam 2 x 24 jam setelah kedatangan mereka," kata Ustadz Jelita Donal, juru bicara FMM, dalam dialog di ruang khusus DPRD Sumatera Barat, Senin (27/1) lalu.

Massa dari FMM mendatangi gedung DPRD sebagai bentuk protes terhadap kehadiran para turis dari Negeri Tirai Bambu tersebut, yang disambut dengan meriah oleh Gubernur dan pejabat terkait.

Selain mendesak agar para turis segera dipulangkan, FMM meminta rencana kedatangan wisatawan China berikutnya dibatalkan.

"Menyerukan agar tidak menerima wisatawan asal China, sampai wabah virus Corona aman dan tidak ada lagi oleh WHO. Menolak atau melarang impor seluruh makanan dalam bentuk apa pun dari China," katanya.

FMM juga menyatakan kekecewaan terhadap Gubernur Irwan Prayitno dan pejabat terkait yang menyambut turis asing dengan berlebihan.

"Kita juga menuntut segera melakukan pemakzulan terhadap gubernur dan segera mencopot pejabat terkait. Kami menyatakan kecewa dengan bupati/wali kota yang tetap menerima turis China dan menuntut DPRD Sumbar menegur mereka," katanya.

Simak Video "Kemenkes Siapkan 21 Kapsul Isolasi Jika WNI di China Dievakuasi"

[Gambas:Video 20detik]

(tor/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads