Antisipasi Corona, Bebas Visa bagi China Diminta Ditinjau Ulang

Antisipasi Corona, Bebas Visa bagi China Diminta Ditinjau Ulang

Andi Saputra - detikNews
Selasa, 28 Jan 2020 13:33 WIB
Charles Honoris
Charles Honoris (Ari/detikcom)
Jakarta -

Upaya pemerintah untuk mencegah masuknya virus Corona ke Indonesia harus dilakukan secara sistematis. Tidak hanya sekadar memperketat pintu masuk bandara/pelabuhan atau menerbitkan travel advice buat WNI, tetapi juga memberlakukan kembali visa kepada WN China yang ingin melalukan perjalanan ke Indonesia.

"Dengan memberlakukan kembali visa kunjungan bagi WN China--setelah dibebaskan pada 2015--pemerintah RI bisa memperketat masuknya warga dari wilayah-wilayah terdampak Corona di China seperti dari Kota Wuhan dan sekitarnya secara lebih intensif. Tidak sekadar mengandalkan thermo scanner di bandara/pelabuhan," kata anggota Komisi I DPR, Charles Honoris, kepada wartawan, Selasa (28/1/2020).

Dalam keadaan darurat seperti ini, pemerintah memiliki kewajiban melindungi warga negaranya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi, segala tindakan yang diambil, termasuk pencabutan fasilitas Bebas Visa Kunjungan bagi WN China, juga dalam rangka menjalankan kewajiban tersebut. Toh, China sendiri juga sudah melarang travel agent mereka untuk memberangkatkan warganya ke luar negeri, termasuk Indonesia," ujar Charles.

Menurut Charles, pencabutan fasilitas bebas visa kunjungan untuk WN China juga adalah hal yang wajar. Mengingat China hingga saat ini juga belum membebaskan visa yang sama untuk Indonesia.

ADVERTISEMENT

"Pembebasan visa seharusnya dilakukan secara resiprokal demi martabat bangsa," cetus politikus PDI Perjuangan itu.

Simak Video "Geger Virus Corona, Daging Kelelawar di Pasar Tomohon Tetap Laris"

[Gambas:Video 20detik]

Sebagaimana diketahui, wabah virus Corona di China masih jauh dari akhir, dengan jumlah korban tewas dilaporkan semakin bertambah. Sedikitnya 106 orang dilaporkan tewas dan lebih dari 4.000 kasus virus Corona sedang ditangani di berbagai wilayah China.

Komisi Kesehatan Provinsi Hubei, yang menjadi pusat wabah virus Corona, menyatakan 24 pasien lainnya meninggal akibat virus yang memiliki nama resmi 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV tersebut. Data ini disampaikan per Selasa (28/1) waktu setempat.

Ditambahkan juga bahwa 1.291 kasus baru tercatat di wilayah China, sehingga jumlah kasus virus Corona melonjak di atas angka 4.000 kasus saat ini. Stasiun televisi nasional China, China Global Television Network (CGTN), melaporkan total ada 4.275 kasus virus Corona yang terkonfirmasi di berbagai wilayah China.

CGTN melaporkan total 106 orang tewas akibat virus Corona di China saat ini. Dua korban tewas di antaranya ada di kota Beijing dan Shanghai.

Halaman 2 dari 2
(asp/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads