Membaca ta'awudz menjadi salah satu adab-adab dalam membaca Al-Qur'an. Lalu, seperti apa sih hukum membaca ta'awudz dalam Islam?
Ta'awudz atau isti'adzah merupakan doa untuk memohon perlindungan dan penjagaan. Kalimat yang dimaksudkan ini adalah untuk memohon perlindungan dan penjagaan kepada Allah swt yang Maha Pelindung dari bisikan serta godaan setan.
Berikut lafadz ta'awudz:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ψ£ΩΨΉΩΩΨ°Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ·ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨ¬ΩΩΩ Ω
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
![]() |
Imam Asy-Syafi'i, Abu Hanifah dan mayoritas ahli qira'ah menilai laradz inilah yang paling afdhal karena berdasarkan surat An-Nahl ayat 98, berbunyi:
ΩΩΨ₯ΩΨ°ΩΨ§ ΩΩΨ±ΩΨ£ΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΩΩΨ±ΩΨ’ΩΩ ΩΩΨ§Ψ³ΩΨͺΩΨΉΩΨ°Ω Ψ¨ΩΨ§ΩΩΩΩΩΩ Ω ΩΩΩ Ψ§ΩΨ΄ΩΩΩΩΨ·ΩΨ§ΩΩ Ψ§ΩΨ±ΩΩΨ¬ΩΩΩ Ω
Artinya: "Apabila kamu membaca Al-Qur'an, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan yang terkutuk." (QS. An-Nahl [16]: 98)
Imam Ibnu Katsir menjelaskan bahwa membaca ta'awudz merupakan permohonan agar terhindar dari hal-hal negatif yang bersifat batiniah dan untuk mendatangkan kebaikan.
Anjuran membaca ta'awudz tidak dibatasi oleh ruang dan waktu sehingga boleh dibaca kapan saja. Terutama saat hendak membaca ayat suci Al-Qur'an.