"Ini kita surati kepada pemilik warung tuak. Awalnya pemilik setuju, tapi sampai sekarang tidak ada diindahkan. Kami kasih tempo tiga hari, tidak diindahkan. Karena tidak diindahkan, kami lapor kepada Satpol PP. Eksekusinya hari ini oleh Satpol PP Deli Serdang. Kami sampai ke tempat dapat perlawanan. Kami mundur. Menjelang isya terjadi keributan antar masyarakat karena itu," kata Lurah Kenangan, Amirullah Pohan, di lokasi kejadian, Sabtu (25/1/2020).
Nazir Masjid Al Amin, Najib, mengatakan saat itu dirinya mendengar ada lemparan batu ketika salat isya berjemaah di masjid. Dia menyebut jendela masjid juga terkena lemparan hingga pecah.
"Waktu salat saya yang memimpin salat. Tadi ada penggusuran kedai tuak. Di waktu rakaat terakhir sebelum selesai salat, saya mendengar lemparan batu, awalnya hanya sampai seng rumah. Setelah selesai salat, saya lihat udah lempar-lempar. Ada yang berteriak lantang membakar semangat, di kubu sebelah gitu. Lemparan batu tidak terkendali. Lemparan sekitar 10 menit, kerusakan di mana-mana. Saya sudah umumkan melalui mik masjid, tapi tidak diindahkan. Jendela depan masjid pecah. Kami terus minta masyarakat untuk tenang," tuturnya.
Kapolrestabes Medan Kombes Johnny Eddizon Isir sudah berada di lokasi. Warga masih berkerumun.
Saat ini kepolisian masih berupaya menenangkan massa. Mediasi masih dilakukan.
(haf/jbr)