Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar bertemu dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim. Pertemuan tersebut membahas beberapa permasalahan desa khususnya di bidang pendidikan.
Menurut Halim, Kemendikbud segera meluncurkan meluncurkan Program Kampus Merdeka. Halim menyambut baik Program Kampus Merdeka yang digagas Nadiem.
"Kementerian Desa menyambut baik dan akan menindaklanjuti program ini (kampus merdeka) untuk membahas secara detil," kata Halim dalam keterangannya, Rabu (22/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program Kampus Merdeka ini memberikan pilihan kepada mahasiswa. Mahasiswa akan tetap memiliki 20 SKS selama 1 semester. Namun mahasiswa diberi kebebasan memilih tetap kuliah atau mengganti kurikulum dengan cara praktik kerja di lapangan.
Pertemuan tersebut juga membahas soal ketersediaan guru PAUD di beberapa daerah yang masih bermasalah. Halim ingin Kemendikbud dapat memberi bantuan dalam menyelesaikan masalah tersebut.
"Diharapkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bisa membantu terkait pengadaan guru PAUD," ujar Halim.
Selain itu, Halim mengatakan masih banyak kepala desa yang belum memiliki gelar sarjana.
"Jabatan kepala desa maksimal tiga kali dan satu periode 6 tahun. Seorang kepala desa yang baik bisa menjabat selama 18 tahun, dan masih banyak mereka belum sarjana," kata Halim.
Halim ingin ada suatu penghargaan terhadap kepala desa yang berdedikasi tinggi. Dia ingin penghargaan itu diberikan dalam bentuk akses pendidikan.
"Diharapkan ada model pemberian penghargaan terhadap kepala desa yang sudah mempunyai prestasi dalam menjabat sehingga memudahkan untuk mendapatkan gelar sarjana dengan cara mengkonversi pengalaman menjadi kepala desa dengan angka kredit di kampus-kampus," tutur Halim.