3 Kisah Tragis Korban Tewas Dipatuk Ular Welang-Weling dari Tangerang-Bandung

3 Kisah Tragis Korban Tewas Dipatuk Ular Welang-Weling dari Tangerang-Bandung

Hestiana Dharmastuti - detikNews
Kamis, 23 Jan 2020 12:01 WIB
Foto: Dony Indra Ramadhan
Jakarta -

Ular welang-weling kembali beraksi di Indonesia. Korban tewas terus berjatuhan akibat gigitan ular berbisa itu. Tragis!

Terbaru, seorang bocah SD Andi Ramdani (11) meninggal dunia setelah bermain-main dan dipatuk Ular Weling di Bandung, Jawa Barat. Tragedi ini menambah panjang daftar korban ular welang-weling yang tewas.

Sebelumnya, ada pasangan suami istri (pasutri) Maksum dan Nuryani di Cianjur, Jawa Barat yang meninggal dunia setelah digigit ular welang. Selain itu, ada Iskandar (44), seorang satpam di Perumahan Cluster Michella, Gading Serpong, Tangerang, tewas setelah jarinya dipatuk ular weling.


Ular weling dikenal dengan nama latin Bungarus candidus. Ular weling ternyata masuk ranking 4 ular dengan bisa paling beracun di dunia. Kasus gigitan Ular Weling di Indonesia banyak yang berakhir dengan kematian.

Peneliti herpetologi LIPI, Amir Hamidy, mengatakan ular welang itu ada hampir di seluruh Jawa. Gigitan ular weling akan menyerang saraf pernafasan sehingga orang yang digigit bakal mengalami gagal nafas hingga tewas. Efek mematikan bisa ular tersebut sangat cepat. "Sesak nafas, gagal nafas, biasanya meninggal di situ. Ini karena dia neurotoksin itu sangat cepat dia. Penanganan harus sangat cepat. Beda dengan hemotoksin atau yang nyerang darah. Kalau neurotoksin ini hitungan menit atau jam itu sangat berarti sekali dalam konteks penanganan," ujarnya.


Pakar penanganan gigitan hewan berbisa (toksinolog) sekaligus penasihat temporer WHO untuk gigitan ular, dr Tri Maharani, menyebut Indonesia ternyata tak punya bisa khusus ular weling. Untuk mewaspadai ular weling. Peneliti Bidang Zoologi Pusat Penelitian Biologi LIPI, Evy Ayu Arida menyarankan agar masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Tujuannya, agar tidak memelihara tempat-tempat yang menarik perhatian bagi ular.

Berikut 3 kisah korban tewas dipatuk ular weling:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

ADVERTISEMENT

Simak Video "Cerita Adinda Thomas Dililit Ular saat Syuting Film 'KKN: Di Desa Penari'"

[Gambas:Video 20detik]




Bandung

Andi Ramdani (11), bocah asal Jalan Nagrog, Gang Keramat RT 04/09, Kelurahan Pasirjati, Kecamatan Ujungberung, Kota Bandung, tewas setelah dipatuk ular weling.

Ular weling yang mematuk bocah di Bandung.Ular weling yang mematuk bocah di Bandung. Foto: Dony Indra Ramadhan


"Iya, anak saya meninggal dunia karena dipatuk ular," ucap Diah (38), ibu Andi, saat ditemui detikcom di kediamannya, Kamis (23/1/2020).

Diah menuturkan kejadian bermula saat anak keduanya itu tengah bermain-main dengan ular Rabu 23 Januari pukul 08.00 WIB. Andi lantas dipatuk dan memberi tahu Diah.


"Saya obati dulu pakai air hangat dan garam," katanya.

Menurut Diah, saat itu Andi tak terlihat kesakitan. Diah lalu meninggalkan rumah untuk mengikuti rapat di kantor desa. Sepulang rapat, Diah kaget saat melihat kondisi anaknya terkapar dengan mulut berbusa. "Anak saya sudah tiduran gitu. Terus dibawa ke IGD (RSUD) Bandung, tapi sudah meninggal dunia," tuturnya.

Ular weling itu didapat Andi dari seorang tak dikenal. Andi berniat menjual ular jenis weling itu. "Enggak tahu dari mana. Saya juga kaget kenapa bisa bawa ular. Saya tanya dari mana, kata dia ada yang ngasih, enggak tahu siapa," ujar Diah. Andi dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Nagrog tak jauh dari kediamannya.

Cianjur

Maksum saat itu disebut dipatuk ular sewaktu tertidur di kamar rumahnya pada Sabtu (17/2/2018) siang. Reaksi bisa ular itu membuat nyawa Maksum tak tertolong. Ia meninggal pada sore hari.

Panji Petualang ikut memburu ular yang mematuk pasutri itu.Panji Petualang ikut memburu ular yang mematuk pasutri itu. Foto: Syahdan Alamsyah


Ular belang hitam-putih itu mematuk bagian kaki lelaki tersebut. Ular diduga masuk dari lubang lantai rumahnya yang tidak memakai plester.

Setahun berlalu, peristiwa serupa terulang. Kali ini Nuryani, istri Maksum, terkena patukan ular welang di jari manis, Jumat (11/10/2019) malam. Sewaktu kejadian itu, Nuryani baru selesai salat malam di dalam rumah. Ibu empat anak itu sempat mengalami sesak napas dan kehilangan penglihatannya.


"Wajahnya lebam, beberapa kali almarhumah bilang pandangannya buram. Sempat kita periksakan ke puskesmas, lalu diberi obat. Sayangnya obat hanya sampai tenggorokan, keluar lagi," ujar Abah Onih.

Pada Sabtu (12/10/2019) pagi, Nuryani diketahui sudah tak bernapas. Warga kemudian memeriksa rumah Nuryani. Sejumlah warga mendapati lubang-lubang kecil di lantai plesteran rumah. Ular itu diduga masuk melalui lubang lantai. Warga menduga, ular berkulit belang hitam dan putih yang dikenal dengan sebutan ular welang itu masuk lewat lubang lantai rumah. Panji Petualang bahkan ikut Panji menyisir sekitar rumah korban yang meninggal akibat gigitan ular berbisa tersebut dan memburu ular mematikan itu.

Tangerang

Iskandar (44), seorang satpam di Perumahan Cluster Michella, Gading Serpong, Tangerang tewas setelah jarinya dipatuk ular berbisa.

Dirangkum detikcom, tragedi itu dialami Iskandar pada Selasa (20/8/2019) malam. Saat itu, Iskandar diminta bantuan oleh warga untuk mengamankan seekor ular jenis weling.

Iskandar kemudian mendatangi lokasi bersama rekannya, Jaelani. Iskandar berhasil menangkap ular itu dengan tangan kosong hingga telunjuk kirinya dipatuk ular tersebut.

Iskandar mencoba mengeluarkan bisa ular dengan mengisap darah dari telunjuknya. Iskandar tak langsung merasakan efek bisa ular itu, bahkan memainkan ular tersebut setelah digigitnya.

"Sempet juga dimain-mainin kalau lihat di video," kata Kapolsek Kelapa Dua Kompol Effendi saat dihubungi detikcom, Jumat (23/8/2019).
Polisi menduga Iskandar tidak mengetahui jika ular tersebut berbisa. Iskandar juga tidak langsung mencari pertolongan pertama setelah digigit ular.

"Karena kita lihat dari rentang waktu dia kena, itu lukanya juga dikit, rentang waktu digigit 10 jam, baru meninggalnya Rabu (21/8) pagi," kata Effendi.

Satpam Iskandar saat bermain ular weling.Satpam Iskandar saat bermain ular weling. Foto: Ular weling yang gigit Iskandar (dok.screenshot video)


Effendi menyebutkan, ular yang mematuk Iskandar adalah jenis weling. Weling merupakan jenis ular paling berbahaya di dunia yang menempati urutan ketiga.

Efek racun dari bisa ular itu rupanya baru dirasakan Iskandar sekitar setengah jam kemudian. Iskandar saat itu mulai merasakan lemas hingga akhirnya dibawa oleh warga ke rumah sakit.


Setelah dibawa ke rumah sakit, Iskandar masih bisa diajak berkomunikasi. Dia bahkan mengeluhkan rasa sakit yang dideritanya akibat gigitan ular itu keoada istrinya, Siti Raudah (33). "Saya ke sana jam 09.00 malam, sudah di RSUD Tangerang. Tapi masih ngobrol sama saya, (Iskandar) masih bilang, 'bu, ini pada sakit,' gitu sih," kata Siti saat ditemui detikcom di kediamannya di Desa Cihuni, Pagedangan, Tangerang, Jumat (23/8/2019).

Selain rasa sesak napas, Iskandar juga merasakan panas di sekujur tubuh hingga matanya. Menjelang tengah alam, kondisi Iskandar semakin menurun. Iskandar sudah susah diajak berkomunikasi karena merasakan sesak napas. Iskandar kemudian dinyatakan meninggal dunia pada pukul 05.30 WIB. Jenazah Iskandar dimakamkan pada pukul 10.00 WIB, di hari yang sama. Iskandar meninggalkan seorang istri dan dua anak. Anak sulung berusia 13 tahun dan anak bungsunya masih bayi berusia 9 bulan.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads