Ricuh di Polman Diduga Dipicu Isu Warga Keroyok dan Sandera Brimob

Ricuh di Polman Diduga Dipicu Isu Warga Keroyok dan Sandera Brimob

Abdy Febriady - detikNews
Rabu, 22 Jan 2020 18:29 WIB
Foto ilustrasi pengeroyokan. (dok detikcom)
Polewali Mandar -

Video sejumlah warga mengepung dan mengeroyok seorang pria yang diduga anggota Brimob beredar di media sosial (medsos). Video ini beredar sehari setelah terjadinya insiden kericuhan di Kawasan Wisata Salupajaan, Polewali Mandar (Polman).

Dalam video yang beredar, sang pria sempat mencoba melepas pukulan di tengah warga yang mengepungnya, kemudian akhirnya menjadi sasaran pengeroyokan warga. Terdengar suara teriakan sejumlah wanita, yang meminta pertolongan warga agar aksi pengeroyokan tersebut bisa dihentikan.

Video pengeroyokan ini diketahui terjadi di kawasan wisata Salupajaan, Desa Batetangnga, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polewali Mandar, Senin lalu. Aksi pengeroyokan yang dialami anggota Brimob ini diduga menjadi pemicu, sehingga di hari yang sama, belasan oknum anggota Brimob mendatangi lokasi dan terlibat keributan dengan warga setempat.


Apalagi beredar kabar bahwa oknum anggota Brimob yang menjadi korban pengeroyokan sempat disandera sejumlah warga.

Terkait dengan beredarnya video tersebut, Kepala Desa Batetangnga Muhammad Said membantah jika dikatakan warganya telah melakukan pengeroyokan terhadap anggota Brimob. Menurutnya, aksi tersebut sebagai bentuk membela diri saat warga berupaya mengamankan sang oknum Brimob yang terus mengamuk.

"Sebetulnya kalau itu yang disebutkan pengeroyokan, bukan pengeroyokan hanya membatasi oknum polisi itu agar tidak melakukan aksi, sehingga ditangkap, dipegang kayaknya dari belakang, karena selalu mengamuk makanya ada yang pukul, bukan bermaksud menganiaya polisi, karena dia tahu polisi itu pengayom masyarakat, tapi kenapa melakukan aksi brutal," kata Muhammad Said saat dikonfirmasi wartawan di kantornya, Rabu (22/1/2020).


"Masalah mengaku disandera, itu bukan disandera, melainkan diamankan supaya jangan keluar sebelum ada petugas lain yang datang. Sehingga datanglah polisi terdekat dari Polsek Binuang, di lokasi untuk diamankan supaya dia (oknum Brimob) bisa keluar," sambung Said.

Muhammad Said berharap insiden yang melibatkan warga dan oknum Brimob itu tidak terulang. "Saya menyesali kejadian itu, harapan ke depan mudah-mudahan dengan adanya pertemuan dengan pihak kepolisian, tidak terulang lagi hal serupa," ungkapnya.

Pascaterjadinya insiden keributan warga dan oknum Brimob, Kapolda Sulbar Brigjen Baharuddin Djafar telah menyampaikan permohonan maaf. Baharuddin berjanji akan menindak anggotanya jika terbukti bersalah.


Kapolres Polewali Mandar (Polman) AKBP Muhammad Rifai bersama Komandan Satuan Brimob Polda Sulbar Kombes Iwan Sazali menemui warga usai terjadi keributan melibatkan warga dan sekelompok oknum anggota Brimob di Kawasan Wisata Salupajaan. Selain memastikan situasi kondusif, Kapolres menyampaikan permohonan maaf kepada warga.

Halaman 2 dari 2
(jbr/tor)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads