Sejumlah ketua rukun tetangga (RT) dan rukun warga (RW) di Kecamatan Pekanbaru Kota, Pekanbaru, Riau, turun ke jalan. Mereka berdemo di Pemkot Pekanbaru untuk menuntut pelunasan honor selama tiga bulan yang belum dibayarkan.
"Iya benar tadi ada penyampaian aspirasi dari RT dan RW sekitar 50 orang. Mereka dari Kecamatan Pekanbaru Kota," kata Humas Pemkot Pekanbaru, Irba Sulaiman, kepada detikcom, Rabu (22/1/2020).
Irba menjelaskan kedatangan perwakilan RT dan RW tersebut untuk mempertanyakan dana insentif yang belum dibayarkan selama 3 bulan pada 2019. Mereka meminta Pemkot Pekanbaru segera membayarnya.
Baca juga: Beruang Liar Masuk Permukiman Warga di Dumai |
"Yang pasti itu bukan gaji, bukan dana honor, tapi semata-mata dana bantuan dari Pemkot Pekanbaru. Ya dana insentif gitu," kata Irba.
Dana insentif ini, katanya, adalah bentuk bantuan Pemkot Pekanbaru ke RT dan RW sesuai dengan kemampuan keuangan daerah. Sebab, tidak semua daerah mengalokasikan dana bantuan untuk RT dan RW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sekarang ini dana APBD kita sangat terbatas, terjadi rasionalisasi. Sehingga kita sendiri juga ada beberapa dana insentif yang tidak diterima," kata Irba.
Karena dana kas daerah yang minim, kata Irba, pihaknya belum bisa membayarkan dana insentif untuk RT dan RW. Kebijakan memberikan dana insentif ini bertujuan sekadar membantu meringankan RT dan RW.
"Dana insentif ini hanya sekedar membantu saja. Misalkan kalau RT dan RW ada pertemuan, tentu ada snack. Inilah yang kita bantu meringankan untuk beli makanan," kata Irba.
Dana bantuan RT dan RW, sambung Irba, selama ini diberikan Rp 500 ribu per orang. Jumlah RT dan RW di Pekanbaru lebih dari 3.000.
"Sekarang keuangan kita lagi tidak mencukupi. Bukan tidak mungkin kalau nanti keuangan ada, akan dibayarkan di tahun 2020 ini," tutup Irba.