Kritik NasDem ke Jokowi Dinilai Buntut dari 'Pelukan' Paloh ke Presiden PKS

Kritik NasDem ke Jokowi Dinilai Buntut dari 'Pelukan' Paloh ke Presiden PKS

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 22 Jan 2020 15:51 WIB
Pelukan Paloh dengan Presiden PKS Sohibul Iman (Foto: Antara Foto/Puspa Perwitasari)
Jakarta -

Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait persoalan banjir. Kritik NasDem DKI itu dinilai sebagai buntut dari heboh Surya Paloh dengan Jokowi soal pelukan.

"Saya pikir ini bukti paling jelas kelanjutan dari heboh-heboh beberapa bulan lalu antara Pak Surya Paloh dengan Jokowi," kata pengamat politik Rico Marbun kepada wartawan, Rabu (22/1/2010).

Rico menilai NasDem terlihat lebih siap apabila nantinya berbeda sikap politik pada 2024. Sebab, kata dia, Anies hanya memiliki dua tahun untuk membuktikan kinerjanya di Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Demi siap-siap untuk 2024, NasDem memang terlihat lebih siap untuk mulai menjaga jarak dan berbeda dengan Jokowi. Karena memang Anies Baswedan hanya memiliki waktu sampai 2022 untuk mengkapitalisasi kinerja sebagai Gubernur DKI menuju Pilpres 2024," papar Rico.

ADVERTISEMENT

Simak Juga Video "Singgung Pencalonan Anak Jokowi, Eks Ketua KPU: Pilkada Bermasalah"

[Gambas:Video 20detik]

Selain mengkritik Jokowi, NasDem DKI memuji kinerja Anies mengatasi banjir Jakarta. Rico menilai pujian tersebut sebagai sinyal dukungan.

"NasDem, selaku partai yang sudah terbuka memberi sinyal dukungan terlihat men-support penuh. Itulah kenapa mereka berani mengkritik Pak Jokowi secara terbuka," jelasnya.

Menurut Rico, ada faktor lainnya yang membuat NasDem Jakarta berani secara terbuka mengkritik Jokowi. Faktor tersebut adalah keyakinan Jokowi kepada Sandiaga untuk menggantikannya pada 2024.

"Apalagi beberapa hari lalu Pak Jokowi meng-endorse Sandiaga secara terbuka. Pembelaan terbuka NasDem terhadap Anies Baswedan ini juga didasar kenyataan bahwa jika dilakukan serentak, pilpres sangat mempengaruhi pileg," tutur Rico.

Meski demikian, langkah NasDem secara terbuka mendukung Anies dinilai Rico terlalu dini. Menurut dia, NasDem sebetulnya bisa mencermati terlebih dulu siapa sosok yang berpotensi besar di Pilpres 2024.

"Tapi menurut saya, langkah NasDem ini agak prematur. Mengapa NasDem tidak mencoba wait and see sambil melihat tokoh lain. Ridwan kamil contohnya yang dulu juga diusung NasDem di Jabar," terang Rico.

Sebelumnya, NasDem DKI menikai Jokowi juga belum berhasil mengatasi banjir di Jakarta saat dia menjabat Gubernur DKI. NasDem Jakarta justru memuji Anies Baswedan dalam menangani dampak banjir tahun baru 2020.

"Pak Jokowi kan juga mantan Gubernur DKI, dalam pemerintahan dia sendiri dia juga belum berhasil untuk menanggulangi banjir," kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Wibi Andrino kepada wartawan, Rabu (22/1).

Wibi menilai problem banjir di Jakarta memang tak mudah diatasi. Soalnya, Jakarta berada pada kawasan yang cekung, permukaan tanahnya bahkan mengalami penurunan. Namun soal penanganan dampak banjir tahun baru 2020 yang melanda Jakarta, NasDem memuji Anies.

"Soal penanganan, kita harus angkat topi kepada Anies kemarin. Dia adalah gubernur tercepat dalam penanganan banjir. Kita objektif. Titik pengungsian juga paling sedikit di daerah terdampak. Banjir di Jakarta empat hari selesai, titik terakhir adalah Semanan. Kami langsung investigasi khusus," tutur Wibi.

Halaman 3 dari 3
(zak/mae)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads