PDIP soal Kritik NasDem DKI: Jokowi Lebih Aktif ke Lapangan Atasi Banjir

PDIP soal Kritik NasDem DKI: Jokowi Lebih Aktif ke Lapangan Atasi Banjir

Mochamad Zhacky - detikNews
Rabu, 22 Jan 2020 14:07 WIB
Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun (Zhacky/detikcom)
Jakarta -

PDIP memilih bersikap netral terkait kritik Fraksi NasDem DPRD DKI Jakarta terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan memuji Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan terkait banjir. Namun, PDIP menyebut Jokowi lebih aktif ke lapangan untuk mengatasi banjir.

"Begini, jadi saya mau ambil posisi netral ini. Jadi tidak bela Pak Jokowi, tidak bela Anies, karena dua-duanya semua punya argumentasi. Cuma saja, Pak Jokowi lebih proaktif turun ke lapangan, mengatasi. Jadi zaman Pak Jokowi itu bukan tidak banjir, banjir, tapi dalam waktu singkat juga selesai," kata Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun di kompleks MPR/DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (22/1/2020).


Komarudin menilai Anies lebih sering beretorika ketimbang bekerja di lapangan. Dia menyebut Anies berbeda dengan Jokowi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin Pak Anies selama jadi gubernur masih banyak juga perencanaan, retorikanya dibandingkan kerja di lapangan. Itu bedanya saja di situ. Bedanya Pak Anies dengan Pak Jokowi dan Pak Ahok di situ," ucap Komarudin.

"Kenapa begitu? Karena Pak Jokowi maupun Pak Ahok itu orang lapangan. Pak Anies, kita tahu dia ilmuwan, intelektual, orang kampus. Jadi waktu banyak di teori. Dua (Jokowi dan Ahok) ini langsung praktik," imbuhnya.


Meski demikian, Komarudin melihat ada pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan masalah banjir ini untuk mencari popularitas. Dia meminta pihak terkait tidak banyak berbicara.

"Tapi saya mau komentar, semua kelihatan juga memanfaatkan masalah banjir Jakarta ini untuk orang cari popularitas juga. Yang saya amati begitu ya, fair saya. Jadi dari dulu juga setiap banjir orang tidak mengatasi, kan orang tidak usah bicara, langsung mengatasi masalah," paparnya.




Simak Juga Video "Jokowi Resmikan Kawasan Terpadu Marina Labuan Bajo"

[Gambas:Video 20detik]



Ketua DPP Bidang Kehormatan PDIP itu menilai harus ada gagasan besar untuk mengatasi masalah banjir di Jakarta. Gagasan besar itu, sebut dia, bisa dengan memanfaatkan sarana dan prasarana yang ada.

"Perlu gagasan besar. Contoh kalau memang sekarang katakan yang diyakini bisa menyelesaikan soal adalah normalisasi, berarti kan melepaskan sekian lahan, sepanjang jalan sampai ke laut sana untuk air bisa terbuang. Masa negara tidak bisa atasi barang ini," sebutnya.

"Yang paling penting, kalau saya tangani masalah begini, kalau saya, saya minta TNI dengan alat beratnya, kerjakan dalam waktu 3-4 bulan selesai ini barang. Itu baru menggunakan kekuasaan secara efektif dan efisien," sambung Komaruddin.


Sebelumnya, Presiden Jokowi menilai tak perlu ide baru dalam menangani banjir Jakarta karena sudah ada masterplan tahun 1973. Partai NasDem DKI menanggapi Jokowi secara kritis dan kemudian memuji Gubernur Anies Baswedan dalam menangani dampak banjir saat tahun baru 2020.

"Pak Jokowi kan juga mantan Gubernur DKI, dalam pemerintahan dia sendiri dia juga belum berhasil untuk menanggulangi banjir," kata Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD DKI Wibi Andrino kepada wartawan, Rabu (22/1).

Wibi menilai problem banjir di Jakarta memang tak mudah diatasi. Soalnya, Jakarta berada pada kawasan yang cekung, permukaan tanahnya bahkan mengalami penurunan. Namun soal penanganan dampak banjir tahun baru 2020 yang melanda Jakarta, NasDem memuji Anies.

"Soal penanganan, kita harus angkat topi kepada Anies kemarin. Dia adalah gubernur tercepat dalam penanganan banjir. Kita objektif. Titik pengungsian juga paling sedikit di daerah terdampak. Banjir di Jakarta empat hari selesai, titik terakhir adalah Semanan. Kami langsung investigasi khusus," tutur Wibi.

Halaman 2 dari 2
(zak/azr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads