"Mereka yang ikut itu sebenarnya sudah tahu dan paham tentang saya. Selama ini kami tidak pernah menekan dan memaksa siapapun," kata Toto kepada Tim Blak-blakan detikcom di Mapolda Jawa Tengah, Selasa (21/1/2020) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kalimat itu dia sampaikan saat ditanya soal pasal penipuan yang dikenakan penyidik kepadanya. Sebab dari temuan tim penyidik Mapolda Jawa Tengah dari sekitar 400 pengikut Keraton Agung Sejagat, ada yang harus menyetor uang jutaan rupiah kepada Toto dan permaisurinya, Fanni Aminadia. Mereka sampai melakukan hal itu karena iming-iming jabatan dan pendapatan dalam mata uang dolar AS.
Lelaki asal Wonosobo berusia 42 tahun itu menyatakan apa yang dia lakukan bersama pengikutnya sebetulnya bagian dari ekspresi kebudayaan. Apalagi kirab budaya yang digelarnya tidak sampai mengganggu arus lalu lintas karena cuma keliling kampung. Tapi karena ternyata dianggap kebablasan dan menimbulkan kehebohan yang mengganggu.
"Kami minta maaf khususnya kepada warga Desa Pogung Jurutengah, Bayan di Purworejo," ujar Toto.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini