Terjangan Angin Kencang Jungkir Balikkan Kapal Wartawan

Terjangan Angin Kencang Jungkir Balikkan Kapal Wartawan

Audrey Santoso - detikNews
Selasa, 21 Jan 2020 20:59 WIB
Foto: DOK. ISTIMEWA/ Kapal phinisi terbalik di Labuan Bajo NTT
Jakarta - Kapal phinisi milik Plataran Resort tenggelam di tengah perairan Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), saat mengangkut beberapa wartawan peliput Istana, yang pada hari sebelumnya meliput kegiatan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di sana. Kapal tersebut sempat mengantarkan wartawan menikmati panorama Labuan Bajo, namun saat perjalanan pulang diterjang angin kencang yang muncul dengan tiba-tiba.

"Pukul 11.00 Wita, kapal KLM Plataran Phinisi Bali membawa sembilan orang tamu pers Kepresidenan bertolak dari Dermaga Kayu Plataran Resort Labuan Bajo menuju Bidadari yang berjarak sekitar 0,5 mil untuk melakukan kegiatan pengambilan gambar panorama dengan menggunakan kapal layar," kata Kapolres Manggarai Barat, AKBP Handoyo Santoso, lewat keterangannya, Selasa (21/1/2020).

Sekitar setengah jam kemudian atau tepatnya pukul 11.30 Wita, kapal tiba di perairan Pulau Bidadari. Setelah itu, Handoyo melanjutkan, kapal langsung berputar haluan menuju arah Labuan Bajo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tiba-tiba angin kencang menerpa kapal, di mana layar kapal yang sebelumnya digunakan saat berlayar belum sempat diturunkan, sehingga kapal langsung terbalik dan terjatuh ke sebelah kiri. Dan pada saat itu juga kapten dan kru kapal langsung mengeluarkan life jacket dan life raft untuk digunakan para penumpang," ujar Handoyo.


Kecelakaan laut ini terjadi pada hari ini pukul 12.00 Wita. Beruntung, semua penumpang selamat dan dievakuasi dengan segera.

Handoyo mengatakan para penumpang lalu dievakuasi pihak resort menggunakan tiga kapal. Polisi sudah meminta keterangan dari beberapa pihak seperti kapten kapal dan penanggung jawab resort.



Pantauan Stasiun Meteorologi, embusan angin di Labuan Bajo dilaporkan mendadak menjadi kencang. Padahal sebelumnya cuaca dilaporkan dalam kondisi baik.

"Selama beberapa hari ini, sejak kunjungan Pak Presiden Jokowi di Labuan Bajo, cuaca Labuan Bajo bersahabat. Cuaca cerah dan tidak ada angin kencang. Maka dari itu, Syahbandar tidak mengeluarkan larangan melaut, karena ombak juga tidak tinggi," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Manggarai Barat, Sti Nenotek, kepada wartawan, hari ini.

Terjangan Angin Kencang Jungkir Balikkan Kapal WartawanFoto: Kapal phinisi wartawan istana terbalik di Labuan Bajo (Dok. Istimewa/Antara)


Sti Nanotek menjelaskan hari ini embusan angin mendadak jadi kencang. Kecepatan tertingginya bisa mencapai 20 knot.

"Nah, terkait kejadian kapal yang terbalik tadi, itu angin tiba-tiba. Pantauan sejak pukul 9 hingga 11 Wita siang tadi memang ada angin kencang, 12 sampai 14 knot. Angin kencang tiba-tibanya sampai 20 knot. Ini yang membuat kapal itu terbalik," jelas dia.


Penjelasan Nanotek senada dengan salah satu wartawan yang menumpangi kapal tersebut, Desca Lidya. Desca menyebut kapal terbalik karena cuaca mendadak berubah.

"Tiba-tiba angin kencang, ombak gede," kata wartawan dari Antara ini.



Peristiwa ini juga membuat pihak Istana angkat bicara. Sekretariat Presiden (Setpres) menyampaikan peristiwa ini terjadi di luar agenda kepresidenan.

"Peristiwa tersebut terjadi di luar agenda kepresidenan," ujar Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin dalam keterangannya.

Bey menjelaskan para penumpang yang berhasil dievakuasi langsung dibawa ke Hotel Plataran dan mendapat pemeriksaan medis oleh tim dokter dari RS Siloam Labuan Bajo.

"Kapal yang digunakan wartawan tersebut bukan yang digunakan oleh Presiden selama berada di Labuan Bajo. Namun kapal tersebut digunakan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya kemarin (Senin, 20/1) di Labuan Bajo," kata Bey.


Kabar terakhir, wartawan Istana yang terdiri dari Edho Ferdihanzah (TVRI), Krismastianto Baruno Suryokusumo (Berita Satu TV), Agus Rahmat (Vivanews.com), Lizsa Egeham (Liputan6.com), Desca Lidya Natalia (LKBN Antara), Nina Susilo (Kompas), dan Anindyka Pribadi (SCTV) itu sudah pulang ke Jakarta menggunakan pesawat pukul 15.40 Wita.

Usai peristiwa, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kabupaten Manggarai Barat, Agustinus Rinus menerangkan kapal tersebut ternyata tak mengantongi izin berlayar sebagai kapal wisata.

"Kapal yang tenggelam tidak memiliki Tanda Daftar Usaha Pariwisata, Karena sejak Tahun 2015 TDUP-nya mati," kata dia saat dihubungi detikcom.



Agustinus menuturkan TDUP wajib diurus jika pemilik kapal hendak menggunakan kapalnya untuk kegiatan wisata. Dia menuturkan kegiatan Kapal Plataran Phinisi Bali sebelum tenggelam merupakan kegiatan wisata.

Selain masalah TDUP, Kepala Syahbandar Labuan Bajo Simon Baon menyampaikan kapal berlayar dengan melanggar SOP yang berlaku. Kapal tersebut tak melapor ke pihaknya sebelum memulai perjalanan.

"Kapal itu kan diberangkatkan dari dermaga Hotel Plataran tanpa koordinasi dengan kami. Sayabsudah jelaskan ke Platarannya kalau setiap kali mau jalan harus berkoordinasi agar kami bisa memberi tahu situasi cuaca, yang kami dapat dari BMKG, sehingga kapal tidak dapat musibah seperti tadi," kata Simon saat dihubungi.

Simon menuturkan pemilik kapan terancam sanksi administratif karena tak melakukan prosedur berlayar. Diketahui tenggelamnya kapal tersebut dikarenakan terjangan angin kencang yang datang tiba-tiba.

"Harusnya dia kan SOP-nya berkoodinasi. Sanksinya administratif karena itu merupakan pelanggaran. Kami melihat dari aspek keselamatan," ucap Simon.
Halaman 2 dari 4
(aud/aud)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads