Persiapan pembangunan USS Nautilus terbilang sangat panjang. Dimulai dari sebuah gagasan 15 tahun sebelumnya saat Ross Gunn seorang ahli fisika yang bekerja di Angkatan Laut menghadiri konferensi fisika di Washington. Gunn mendengar dari para sejawatnya bahwa ilmuwan Jerman telah berhasil membelah atom uranium dan menciptakan proses fisi yang menghasilkan energi.
Mendengar itu Gunn sangat antusias. Pada Admiral Harold G. Bowen, Kepala Pusat Riset AL, Gunn memaparkan ide membangun "ruang fisi" yang menghasilkan uap untuk menggerakkan turbin. "Ruang fisi" ini akan diaplikasikan pada sebuah kapal selam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setahun setelah berakhirnya perang, dalam presentasi di depan Komite Khusus Energi Atom Kongres AS, Gunn memaparkan bahwa fungsi energi nuklir di masa depan yakni "memutar roda dunia dan menggerakkan kapal-kapalnya." Sebuah studi kelayakan pembangunan kapal selam bertenaga nuklir pun dipaparkan saat itu.
Pertengahan tahun 1946, AL menugaskan dua kelompok untuk mempelajari teknologi reaktor nuklir. Pengembangan ini juga mendapat dukungan Chester W. Nimitz, Kepala Operasi AL. Nimitz mengirim memo rahasia pada Menteri Pertahanan, James V. Forrestal.
Isinya :"Cara paling aman untuk melakukan misi kapal selam ofensif melawan musuh adalah dengan menggunakan kapal selam sejati, yaitu kapal selam yang dapat menyelam dalam waktu yang sangat lama dan saat menyelam mampu bergerak dengan kecepatan tinggi."
Karena itu menurut Nimitz, AL harus segera mulai bergerak untuk pengembangan, desain, dan konstruksi kapal selam bertenaga nuklir. Forrestal menyetujui pendapat Nimitz itu. Namun realisasi tidak mudah. Masih terjadi tarik menarik kepentingan dengan Komisi Energi Atom.
Proyek tersebut baru berlangsung mulus saat dikemukakan informasi tentang rencana Uni Soviet mengembangkan teknologi sejenis. Selain Komite Energi Atom dan AL, direkrut juga Westinghouse Corporation dan Electric Boat untuk desain reaktor nuklir. Pada Agustus 1949, AS secara resmi mulai membangun kapal selam tenaga nuklir dengan tenggat penyelesaian enam tahun.
Ribuan orang dipekerjakan untuk proyek prestisius itu di bawah komando Kapten Hyman G. Rickover. Tiga tahun kemudian, Presiden Harry S. Truman meresmikan peletakan lunas kapal. Lalu disusul ibu negara Mamie Geneva Eisenhower memecahkan botol sampanye sebagai tanda peresmian USS Nautilus pada 21 Januari 1954 di Sungai Thames, Groton, Connecticut.
USS Nautilus melakukan pelayaran perdana ke Puerto Riko pada bulan Mei 1955. Kapal ini menyelam dalam perjalanan sejauh 1381 mil selama 89,9 jam. Lama penyelaman ini jadi rekor kapal selam pada saat itu. Pada Juli 1958, Komandan USS Nautilus Eugene P. Wilkinson diperintahkan untuk menyelesaikan sebuah operasi rahasia dengan kode "Sunshine".
Dengan didampingi 115 kru, Wilkinson membawa Nautilus berangkat dari dari Pearl Harbor, Hawaii menuju Kutub Utara. Ini merupakan perjalanan bersejarah karena untuk pertama kalinya sebuah kapal menuju titik tersebut. Tepat pada pukul 11.15 malam pada tanggal 3 Agustus 1958, Komandan kedua Nautilus, William R. Anderson, mengumumkan kepada krunya, "Untuk dunia, negara kita, dan Angkatan Laut - Kutub Utara."
Setelah melakukan perjalanan panjang itu Nautilus harus menjalani perbaikan besar dengan biaya lebih dari USD 55 juta. Biaya itu hampir setara dengan anggaran pembangunan kapal selam lainnya. Setelah menjalani operasi penyelaman sebanyak 2500 kali dan perjalanan sejauh 500 ribu mil Naultilus dipensiunkan pada Maret 1980. Dan kemudian dijadikan sebagai museum kapal selam di Groton.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini