"Bahwa kami adalah asosiasi yang menaungi semua fintech syariah di Indonesia, dan bagaimana kita berusaha mengisi gap (celah) mengenai keuangan syariah yang ada di Indonesia," kata Ronald di kantor Wapres, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (21/1/2020).
Dia mengatakan, Ma'ruf sangat antusias membicarakan potensi fintech ini. Ronald mengatakan Ma'ruf mengaku sempat kebingungan mencari solusi untuk mengisi celah antara bank wakaf mikro dan lembaga keuangan syariah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ternyata fintech ini memiliki peluang untuk menjadi bridging (jembatan) di situ. Bahwasanya gap ini yang cukup lama sebetulnya baru dipikirkan sekarang dengan teknologi, dengan fintech syariah ini jadi terisi," sambung Ronald.
Dia pun menjabarkan permasalahan yang dapat dijawab oleh fintech syariah ini. "Mengenai jumlah pembiayaan dan wilayah geografis. Kan kalau yang sekarang ada, kan dari Bank Wakaf Mikro, kan hanya bisa pembiayaan sampai Rp 3 juta," terang Ronald.
"Bank bisa masuk minimal Rp 25 juta. Jadi ada gap di situ. Di sinilah fintech bisa masuk sampai ketika UMKM tersebut layak dapat pembiayaan lebih dari 25 juta," imbuh Ronald.
Baca juga: Zahir Bagi-bagi Aplikasi Bisnis Gratis |
Ronald mengatakan, pada prosesnya, fintech tidaklah membiayai UMKM. Namun, fintech syariah ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang tidak mampu memenuhi syarat peminjaman di Bank Wakaf Mikro dan Bank Keuangan Syariah.
"Kita bukan membiayai banknya tapi mengisi gap nya tadi. Kalau hanya keterbatasannya maksimal Rp 3 juta, sedangkan bank syariah bisanya 25 juta minimal, paling tidak fintech syariah bisa mengisi 3 sampai 24 juta," jelas dia.
Dia pun mengatakan, AFSI juga sudah memiliki program di pesantren yang dinaungi oleh Ma'ruf Amin. Ronald juga menerangkan pihaknya diundang oleh Ma'ruf Amin dalam pertemuan di Jombang, Jawa Timut (Jatim) mengenai model kerja sama.
Selanjutnya Ronald menyebut AFSI memiliki semangat untuk mendukung para produsen lokal untuk bisa memenuhi permintaan produk halal, khususnya di dalam negeri.
"Rencananya kami mau jadi sentral fintech syariah di dunia. Bahwasanya Indonesia memiliki fintech syariah terbanyak di dunia dan sebagai negara konsumen produk halal nomor satu di dunia, harusnya kita bisa jadi produsen juga," pungkas dia.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini