Dikritik PKS Sering Kunker, Prabowo Bicara Kebutuhan Keliling Dunia

Dikritik PKS Sering Kunker, Prabowo Bicara Kebutuhan Keliling Dunia

Nur Azizah Rizki Astuti - detikNews
Senin, 20 Jan 2020 17:25 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Lamhot Aritonang/detikcom)
Jakarta - Kunjungan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto ke luar negeri dikritik oleh PKS. Prabowo mengatakan kunjungannya ke luar negeri bertujuan menjajaki kemungkinan yang terkait dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

"Ya memang kita butuh untuk keliling, untuk menjajaki kemungkinan-kemungkinan. Kita harus pelajari alutsista yang ada," kata Prabowo di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2020).



Selain itu, menurut Prabowo, perlu dukungan dari negara lain terkait pembelian alutsista.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian kita juga harus minta dukungan dari negara-negara lain, karena belum tentu alutsista itu diberi kepada kita untuk dibeli," ujar Prabowo.



Prabowo kerap ke luar negeri sejak dilantik pada 23 Oktober 2019. Juru bicara Menhan, Dahnil Anzar Simanjuntak, menyebut kunjungan luar negeri adalah bagian dari diplomasi pertahanan yang dilakukan Prabowo.

Simak Video "Kunker ke Labuan Bajo, Jokowi Cek Kelaikan Kapal Pinisi"



Dirangkum detikcom, Prabowo telah berkunjung ke tujuh negara sejak dilantik pada Oktober 2019. Prabowo telah mengunjungi Malaysia, Thailand, Turki, China, Jepang, Filipina, dan terbaru, Prancis.



PKS pun mengingatkan Prabowo soal pesan Presiden Jokowi mengenai kunjungan ke luar negeri. Mardani mempersilakan Prabowo melakukan kunjungan ke luar negeri, tapi Mardani mengingatkan soal kepastian investasi usai kunjungan tersebut. Dia juga mengatakan diperlukan transparansi dari kunjungan ke luar negeri tersebut.

Mardani juga mengingatkan Prabowo sebagai pejabat publik yang melakukan kunjungan ke luar negeri harus siap mendapat pengawasan dari masyarakat. Sebab, uang yang digunakan untuk kunjungan ke luar negeri berasal dari masyarakat.

"Ketiga, semua pejabat publik mesti siap untuk mendapat pengawasan dari publik. Karena dana yang digunakan memang dana masyarakat," kata Mardani, Kamis (16/1).
Halaman 2 dari 2
(azr/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads