Dilansir CNN, Minggu (19/1/2020), Trump berbicara di forum donor Republikan, di resor miliknya, yakni Mar-a-Lago, di Florida Selatan. Rekaman suara diperoleh CNN. Serangan itu dikatakannya gara-gara Soleimani berbicara jelek soal AS.
Serangan yang dilancarkan Trump dieksekusi saat muncul pro-kontra pembiayaan perang yang tengah mengemuka di Kongres AS. Dikatakannya, Solemani 'ngomong yang jelek-jelek tentang negara kita' sebelum serangan dilancarkan terhadapnya. Karena itu, Trump memutuskan membunuh Soleimani.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Trump tidak mendeskripsikan Soleimani sebagai ancaman nyata, melainkan menyebutnya sebagai teroris yang tercatat di daftar yang seharusnya ada di negaranya sebelum bepergian ke Irak.
Trump menceritakan bahwa dia melihat dari jauh pendaratan Soleimani di Bandara Internasional Baghdad. Soleimani kemudian bertemu pemimpin paramiliter Irak bernama Abu Mahdi al-Muhandis, pemimpin Kata'ib Hezbollah.
Trump secara salah menyebut Soleimani telah bertemu pemimpin Hizbullah, padahal ini bukan Hizbullah dari Libanon yang terkenal itu, melainkan kelompok Abu Mahdi al-Muhandis yang tak ada hubungan langsung dengan Hizbullah Libanon.
Trump memantau serangan ke Soleimani lewat 'kamera yang jauhnya bermil-mil di langit'.
"Mereka bersama-sama, Pak," kata Trump menirukan laporan tentara yang bergerak menyerang Soleimani di lapangan kala itu.
"Pak, mereka cuma punya 2 menit 11 detik. Tak ada emosi, 2 Menit 11 detik untuk hidup, Pak. Mereka ada di mobil, mereka ada di dalam kendaraan militer. Pak, mereka kira-kira punya waktu dua menit untuk hidup, 30 detik. 10, 9, 8,...," lanjut Trump, mengulangi laporan tentara kepadanya saat penyerangan berlangsung.
"Kemudian tiba-tiba, duar! Mereka lenyap, Pak. Putus," kata Trump.
"Saya bertanya, di mana orang itu? Itu yang terakhir saya dengar dari mereka," ujar Trump. Trump mengakui serangan itu telah 'mengguncang dunia'.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini