.webp)
"Kalau Chaerul mau jual, berapa pun harganya akan saya beli," Syamsuddin kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
Syamsuddin mengaku penasaran terhadap sosok Chaerul yang video terbang dengan pesawat rakitannya jadi viral di media sosial. Chaerul, yang belajar merakit pesawat ultralight secara otodidak, diketahui tak tamat SD.
"Inilah perlunya kita menggenjot peningkatan sumber daya manusia (SDM) masyarakat kita. Nah, SDM itu seperti Chaerul, di mana tak menamatkan pendidikan di sekolah dasar namun mampu berinovasi dengan membuat pesawat rakitan dan bisa diterbangkannya," tutur Syamsuddin.
Sementara itu, Chaerul mengaku senang dikunjungi Bupati Pangkep. Namun tawaran Bupati yang berniat membeli pesawat rakitannya ditolak secara halus.
"Pesawat ini penuh kenangan, tidak dijual. Namun, kalau Pak Bupati mau, saya akan buatkan yang lebih bagus," janji dia.
Kabar pesawat rakitan ini juga sampai ke KSAU Marsekal TNI Yuyu Sutisna. KSAU mengundang Chaerul bertemu di Cilangkap, Jakarta.
Chaerul sebelumnya sudah dua kali melakukan uji coba pesawat rakitannya, namun tak berhasil. Chaerul akhirnya mengutak-atik komponen hingga pesawat rakitannya bisa terbang.
Pesawat rakitan ultralight ini terbuat dari barang bekas, seperti roda dari gerobak pengangkut pasir dan sayap dari parasut bekas. Sedangkan mesin pesawat menggunakan mesin motor Kawasaki Ninja RR 150 cc.
Berkat keberhasilan Chaerul menerbangkan pesawat rakitannya, tetangga maupun warga di Pinrang pun ikut bangga.
"Habibie kedua ternyata telah lahir di Kabupaten Pinrang," kata warga bernama Idamang.
(fdn/fdn)
