Nabi Yusuf dianugerahkan wajah yang tampan dengan tubuhnya yang gagah dan kekar, sehingga hal inilah yang membuat para wanita tergila-gila. Tak terkecuali perempuan yang disebut sebagai ibu angkat Nabi Yusuf AS. Beliau selalu memohon doa kepada Allah SWT agar dilindungi dari tipu daya mereka.
Isi surat ini menceritakan riwayat Nabi Yusuf . Riwayat tersebut salah satunya ialah cerita-cerita gaib yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad sebagai mukjizat untuknya.
Surat Yusuf ayat 31
فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ (٣١
Arab-latin: falammaa sami'at bimakrihinna arsalat ilayhinna wa-a'tadat lahunna muttaka-an waaatat kulla waahidatin minhunna sikkiinan waqaalati ukhruj 'alayhinna falammaa ra-aynahu akbarnahu waqaththha'na aydiyahunna waqulna haasya lillaahi maa haadzaa basyaran in haadzaa illaa malakun kariimun
Artinya: "Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka. Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa) nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia."
Surat Yusuf Ayat 32
قَالَتْ فَذٰلِكُنَّ الَّذِيْ لُمْتُنَّنِيْ فِيْهِ ۗوَلَقَدْ رَاوَدْتُّهٗ عَنْ نَّفْسِهٖ فَاسْتَعْصَمَ ۗوَلَىِٕنْ لَّمْ يَفْعَلْ مَآ اٰمُرُهٗ لَيُسْجَنَنَّ وَلَيَكُوْنًا مِّنَ الصّٰغِرِيْنَ (٣٢
Arab-latin: qaalat fadzaalikunna alladzii lumtunnanii fiihi walaqad raawadtuhu 'an nafsihi faist'shama wala-in lam yaf'al maa aamuruhu layusjananna walayakuunan mina alshshaaghiriina
Artinya: "Wanita itu berkata: Itulah dia orang yang kamu cela aku karena (tertarik) kepadanya, dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan dipenjarakan dan dia akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
Surat Yusuf Ayat 33
قَالَ رَبِّ السِّجْنُ اَحَبُّ اِلَيَّ مِمَّا يَدْعُوْنَنِيْٓ اِلَيْهِ ۚوَاِلَّا تَصْرِفْ عَنِّيْ كَيْدَهُنَّ اَصْبُ اِلَيْهِنَّ وَاَكُنْ مِّنَ الْجٰهِلِيْنَ (٣٣
Arab-latin: qaala rabbi alssijnu ahabbu ilayya mimmaa yad'uunanii ilayhi wa-illaa tashrif 'annii kaydahunna ashbu ilayhinna wa-akun mina aljaahiliina
Artinya: "Yusuf berkata: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dari padaku tipu daya mereka, tentu aku akan cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh."
Surat Yusuf Ayat 34
فَاسْتَجَابَ لَهٗ رَبُّهٗ فَصَرَفَ عَنْهُ كَيْدَهُنَّ ۗاِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ (٣٤
Arab-latin: faistajaaba lahu rabbuhu fasharafa 'anhu kaydahunna innahu huwa alssamii'u al'aliimu
Artinya: "Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Adapaun makna dari surat Yusuf:
Keimanan
Kenabian Yusuf a.s dan mukjizatnya merupakan qadha Allah yang tidak dapat diubah. Allah berfirman:
وكذلك يجتبيك ريك و يعلمك من تأويل الأحاديث و يتم نعمته عليك الآية
Artinya: "Dan demikianlah Tuhahmu, memilih kamu (untuk menjadi Nabi) dan dijarkannya kepadamu sebahagian dari ta'bir mimpi-mimpi dan disempurnakannya nikmatnya kepadamu." (QS. Yusuf: 6)
Suri Tauladan
Nabi Yusuf a.s memiliki sifat mulia. Tertuang dalam firman Allah SWT:
واتبعت ملة آبائي إبراهيم و إسحاق و يعقوب ما كان لنا أن نشرك بالله من شيء ذلك من فضل الله علينا و علي الناس و لكن أكثر الناس لا يشكرون.
Artinya: "Dan aku mengikut agama bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishaq dan Ya'qub, tiadalah patut bagi kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu apapun dengan Allah, yang demikian itu adalah karunia Allah kepada kami dan kepada manusia (seluruhnya), tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukurinya." (QS. Yusuf: 38).
(lus/erd)