Reptil tersebut didapat dari sitaan objek hiburan wisata di Denpasar yang sudah tidak terurus. Buaya juga didapat dari penyerahan masyarakat serta ditinggalkan oleh pemiliknya.
"Semuanya ada 14 ekor. Itu penangkapan sudah lama, mulai dari Bali Festival yang sudah tutup itu diserahkan ke kami. Terus ada yang penangkapan kemunculan-kemunculan yang liar dan ada beberapa masyarakat yang menyerahkan ke kami," ujar Kepala Subbagian Tata Usaha BKSDA Bali Prawono Meruanto kepada wartawan, Sabtu (18/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ke-14 buaya ini ditranslokasi menggunakan truk dengan didampingi kendaraan tim BKSDA Bali.
![]() |
"Transportasi kita menggunakan darat, dari Tabanan menuju Lampung tadi siang sudah berangkat dengan 4 truk dan 1 kendaraan BKSDA yang mengawal menuju Lampung," tambah Anto.
Kondisi buaya yang ditranslokasi ini dengan keadaan sehat setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim Pusat Penyelamatan Satwa (PPS).
Tonton juga video Cari Cacing, Warga Bekasi Temukan Buaya Kondisinya Terikat:
"Semua dalam kondisi sehat, sudah diperiksa oleh teman-teman yang kedokteran yang di PPS itu dan juga mitra kami semua dalam kondisi sehat," tegas Anto.
![]() |
Sebelumnya, BKSDA Bali sudah menyurvei tempat di Taman Nasional Way Kambas dan memang untuk habitat buaya. Diperkirakan buaya ini akan sampai di Taman Nasional Way Kambas pada Senin (20/1).
"Kami lepas-liarkan di alam. Sebelumnya memang kami sudah survei, dan memang di Taman Nasional Way Kambas ada tempat habitat untuk buaya yang jauh dari permukiman warga," jelas Anto.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini