Menurut Sudirman, dia takjub melihat semangat dan keuletan Chaerul merakit pesawat, meskipun montir asal Kelurahan Pallameang, Kecamatan Mattiro Sompe tidak memiliki latar belakang pendidikan formal.
Sudirman menambahkan, sebagai alumni Fakultas Teknik Unhas, ia merasa kalah hebat atas keberanian Chaerul yang tidak tamat SD, menghadapi resiko saat melakukan uji terbang pesawat rakitannya di Pantai Langnga, Pinrang.
"Saya sangat surprise melihat kemauan Chaerul, sangat luar biasa dan membanggakan warga Sulsel, kalau ada bakat seperti ini kita harus berikan dorongan untuk lebih maju lagi dan temuannya bisa dikembangkan lagi," ujar Sudirman.
Sudirman berharap pemerintah pusat ikut mendukung bakat Chaerul untuk pengembangan prototipe pesawat rakitan Chaerul agar di masa depan dapat berkembang menjadi industri pesawat mesin baling-baling sesuai dengan harapan almarhum BJ Habibie, yang menginginkan berdirinya industri pesawat mesin propeller yang sesuai dengan karakter Indonesia sebagai negara kepulauan.
"Apa yang sudah dilakukan Chaerul tidak boleh hanya sekadar viral saja, tidak boleh sampai di sini. Harus ada support pemerintah pusat, sebab tanpa perhatian pemerintah, jangankan Chaerul, bagaimana yang baru berpikir mau membuat pesawat, akan berhenti dengan sendirinya," pungkas Sudirman.
Simak Video Ini "Melihat Proses Perakitan Pesawat Buatan Montir Tak Tamat SD"