Jakarta - Sebelum tewas terbunuh 9 November 2005 lalu, Azahari dkk telah merancang kelanjutan aksi terornya di Tanah Air. Target-target teror telah disusunnya dalam dokumen bertajuk The Bali Project alias Proyek Bali. Salah satu isi dokumen itu adalah kelompok Azahari berencana mengebom peringatan 2 tahun Bom Bali yang digelar 12 Oktober lalu. Momen itu sangat strategis karena dihadiri oleh Menlu Australia Alexander Downer, Menkeh Chris Ellison, Kapolda Bali Irjen I Made Mangku Pastika, dan 50-an kerabat 88 korban tewas asal negeri Kangguru. Total, sekitar 300 orang ada di situ. Target-target bom lainnya adalah bandara, pasar seni Ubud, candi-candi, restoran dan kebun binatang. Dokumen The Bali Project ditemukan dalam disk komputer yang disita polisi Indonesia dari kawanan Azahari, seperti dituturkan sumber koran
The Australian dan dilansir pada edisi Jumat (25/11/2005).Soal rencana pengeboman pada 12 Oktober, telah dibatalkan karena pengamanan pada saat itu sangat ketat. Namun Azahari dkk memutuskan mempercepat serangan mereka dengan tiga bom bunuh diri pada 1 Oktober 2005 di Jimbaran dan Kuta.Serangan itu menewaskan 23 orang, termasuk 4 warga Australia.Dalam dokumen tidak bertanggal yang dibikin setelah bom Bali II itu, terdapat juga catatan tentang daftar nama, usia, dan kebangsaan korban bom, serta "tanya jawab" tentang serangan itu.
(nrl/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini