Region Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Sumbagsel, Rifky Rakhman Yusuf mengatakan para mitra kerja diberikan pembekalan teori dan praktik, seperti pelatihan kain dengan pewarna alam, pelatihan menenun, membuat pola dan pelatihan manajemen UKM hingga ke evaluasi hasil jadi kain. Pelatihan serta pendampingan ini diselenggarakan selama 6 bulan dan sudah dimulai sejak Agustus 2019 hingga Februari 2020.
"Pertamina sangat peduli dengan kekayaan kain khas daerah. Harapan kami, kain-kain khas ini dapat bersaing secara nasional bahkan internasional. Untuk itu, kami merasa perlu meningkatkan kualitas serta inovasi pada kain-kain ini agar dapat masuk di pangsa pasar yang lebih luas terlebih bisa untuk di ekspor ke mancanegara," ujar Rifky dalam keterangannya, Rabu (15/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kedepannya, kami akan memperluas cakupan pelatihan dan pengembangan ini ke seluruh wilayah Sumatera Bagian Selatan, karena masing-masing daerah yang masuk wilayah kerja MOR II juga memiliki kain-kain khas sendiri," sebutnya.
Sementara itu, salah satu Desainer Tekstil dari CTI, Ratna Pangabean menyampaikan apresiasi dan rasa suka citanya atas perhatian Pertamina terhadap kain-kain khas daerah serta antusiasme para peserta untuk belajar dan meningkatkan kemampuannya.
"Tahap awal dari rangkaian pelatihan ini, para peserta sudah berhasil melewati tingkat pemula, karena pada dasarnya mereka sudah bisa menenun dengan baik. Pelatihan ini lebih banyak memberikan wawasan tentang desain, pendekatan desain dengan citra lokal, serta penjelasan tentang pentingnya mutu produk yang mencakup struktur tenunan, komposisi warna, karakter warna, kualitas pewarnaan serta pengetahuan dasar dari bahan dan warna," jelas Ratna.
"Peserta memberikan respon yang sangat baik, semangat untuk mencari pengetahuan barunya luar biasa. Kami dari CTI akan meningkatkan materi pelatihan ke tingkat madya," imbuhnya.
Hal senada juga diungkapkan Perajin Songket Prabumulih, Yulianti yang merasakan benar manfaat dari mengikuti pelatihan ini.
"Pelatihan ini sangat berguna untuk produk kami, Saya jadi lebih tahu cara pembuatan songket menjadi baju dan produk turunan dengan desain yang lebih inovatif. Saya berterima kasih kepada Pertamina sudah dikenalkan dengan CTI untuk meningkatkan kualitas produk songket. Harapan saya agar sering dipertemukan dengan orang yang ahli dibidang songket dan desainer untuk memperluas pasar," pungkas Yulianti. (ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini