Singkong tersebut awalnya ditanam oleh Ahmad Mahrudin, warga Kelurahan Bedahan, Kecamatan Sawangan, Kota Depok. Awalnya ia hanya ingin menebang pohon singkong raksasa tersebut karena rantingnya sudah menjuntai ke jalan di sampingnya.
"Nah kemarin itu 'kan karena daunnya terlalu ngemplak (menjuntai) ke jalan, ya 'kan mobil pada jalan, (rantingnya) halangin ya dicabut lah. Nggak tahunya singkongnya besar," tutur pria yang akrab disapa Udin saat ditemui di kebunnya di Bedahan, Sawangan, Depok, Selasa (14/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang nanamnya itu kan ketinggalan pohonnya, yang lain-lain sih udah dicabut. Ketinggalan itu bukan (sengaja) ketinggalan, itu tuh jadi satu pagar, pagar pohon jambu. Jadi kan nanamnya agak pinggir. Jadi pohon jambunya udah berbuah, nah itu dia (pohon singkong) yang ketinggalan itu sekalian aja jadiin pagar," jelas Udin.
![]() |
"Nah ini pohon-pohon yang ketinggalan ini saya gabung, saya jadiin pagar. Enggak tahunya ini gede banget singkong," lanjutnya.
Udin pun harus menggali dengan tenaga ekstra untuk mengambil umbi akar singkong raksasa itu. Karena umbi akar itu tidak akan terlepas jika hanya dengan dicabut menggunakan tangan kosong.
"Ya itu saya gali, enggak dicabut. Dicabut juga enggak bakal kuat," kata Udin.
Menurut Udin, jenis singkong raksasa tersebut biasa disebut penduduk setempat singkong cokelat. Ia menduga, kesuburan tanah turut mendukung pertumbuhan singkong raksasa tersebut.
"Ini karena tanahnya gembur juga kali ya. Kalau enggak gembur mah enggak bakal segede itu. Itu kan biasa mupukin pohon jambu, terus mungkin (akar pohon singkong) melar-melar gitu kali ya," duga Udin.
Temuan singkong 'raksasa' ini sempat membuat warga di kampungnya heboh. Singkong itu kemudian dijadikan objek untuk foto-foto warga.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini