"Sampai hari ini tersisa satu desa yang belum bisa diakses menggunakan kendaraan, baik roda 4 maupun roda 2, itu Desa Cileuksa," kata Dandim 0621 Kabupaten Bogor, Letkol Inf Harry Eko Sutrisno, Selasa (14/1/2020).
Menurutnya, banyak titik longsor yang menutup jalanan menuju akses ke desa tersebut. Dia mengatakan distribusi bantuan ke warga di desa tersebut dilakukan lewat udara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kemarin pengiriman bantuan lewat udara dilakukan ke 4 kampung terpencil, lokasinya berada di bawah kaki Gunung Halimun-Salak. Itu Kampung Cihear, Kampung Cijarian Desa Cileuksa dan Kampung Sarongge, Desa Cisarua," sambungnya.
Harry menyebut masa tanggap darurat akan berakhir pada 16 Januari 2020. Pihaknya akan melakukan evaluasi untuk menentukan apakah masa tanggap darurat di Kabupaten Bogor diperpanjang atau tidak.
"Tanggal 15 akan dievaluasi dan bila diperlukan akan diperpanjang hingga 7 hari ke depan," jelasnya.
Dia menyebut warga yang menjadi korban longsor masih membutuhkan bahan makanan. Warga di Desa Cileuksa yang terisolasi juga disebut membutuhkan genset karena listrik padam.
"Selain itu, genset juga dibutuhkan masyarakat di Desa Cileuksa, itu untuk penerangan karena listrik masih mati, belum bisa ditembus PLN," pungkasnya.
Simak Juga "Melihat Kerusakan Dampak Longsor di Sukajaya Bogor dari Udara"
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini