"Betul saya sudah membuat laporan polisi," kata Agnes saat dikonfirmasi detikcom, Senin (13/1/2020).
Laporan polisi itu tertuang pada LP/181/I/YAN.2.5/2020/SPKT PMJ tertanggal 11 Januari 2020. Dalam laporan itu, Agnes menyertakan sejumlah barang bukti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agnes berharap kasus itu segera ditindaklanjuti Polda Metro Jaya. Dia juga berharap Gojek dapat lebih meningkatkan keamanan aplikasinya agar kasus serupa tidak terulang.
"Harapan saya melapor ke polisi supaya membantu pihak kepolisian bisa segera menangkap dan memproses para hacker. Harapan saya melapor ke media adalah bisa membatu create awareness di publik sehingga lebih hati-hati," kata Agnes.
"Saya juga mengharapkan pihak Gojek bisa meningkatkan edukasi kepada publik sehingga meningkatkan keamanan platform ke depannya," sambungnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan pihaknya akan menyelidiki laporan korban tersebut.
"Tentu kalau ada laporan masyarakat akan kita selidiki," kata Yusri.
Peristiwa itu terjadi pada 7 Januari 2020. Saat itu, Agnes memesan makanan via GoFood dan mendapat driver yang tidak mencurigakan saat memesan minuman.
Agnes kemudian mendapat telepon dari seseorang yang mengaku sebagai petugas kios minuman dan menyuruhnya melakukan transfer melalui virtual account toko, berikut dengan kode pembayaran. Sampai situ Agnes tidak menaruh curiga karena nama yang terdaftar adalah nama kios yang memang ia tuju sehingga kelihatan meyakinkan.
Setelah ditransfer, pihak kios menelepon Agnes dan menyebut tidak menerima transferan itu padahal saldo di rekeningnya sudah terkuras Rp 5,5 juta. Singkat cerita, Agnes melakukan komplain ke kios itu tapi dirinya disuruh mentransfer lagi hingga total kerugiannya mencapai Rp 9 juta.
Menindaklanjuti hal tersebut, pihak Gojek mengaku telah menghubungi korban. Pihak Gojek juga sedang mengecek tindakan lebih lanjut dalam kasus itu.
"Sangat disayangkan Ibu Agnes dan salah satu mitra driver kami telah menjadi korban dari modus penipuan berbasis social engineering melalui telepon. Penipu dengan mengatasnamakan mitra driver Gojek meminta customer mentransfer sejumlah uang ke akun penipu," kata Gojek dalam pernyataan resmi kepada detikcom.
"Atas kejadian ini, Gojek telah menghubungi korban dan membantu untuk menyediakan bukti-bukti yang dibutuhkan dalam proses pembuatan laporan kepada pihak kepolisian," sambungnya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini