"Kita kan menilai kurang baik kalau Pak Gubsu (Gubernur Sumut) menghentikan (Festival Danau Toba) itu, kurang tepat," ujar Rapidin saat dihubungi, Senin (13/1/2020).
Bila rencana penggantian konsep Festival Danau Toba dilakukan karena hasil kurang maksimal, Bupati Samosir ingin evaluasi event organizer yang kurang mumpuni.
Baca juga: Festival Danau Toba Ditiadakan? |
Bupati Samosir berharap Gubernur Sumut mengajak diskusi kepala daerah kawasan Danau Toba. Dengan begitu masukan atas penyelenggaraan Festival Danau Toba akan lebih optimal.
"Kalau menurut saya begitu. Ini saya bukan mau melawan Pak gubernur, kita kan harus loyal. Saya ini mau memberi masukan kepada Pak Gubernur," sambung dia.
Kabiro Humas Pemprov Sumut Hendra Dermawan Siregar sebelumnya mengatakan Pemprov Sumut akan mengubah format Festival Danau Toba.
Sedangkan Gubernur Edy sebelumnya menyebut Festival Danau Toba kurang bermanfaat. Karena itu, menurutnya, perlu evaluasi kegiatan.
"(Cari) bentuk lain gantinya apa, kayaknya kurang bermanfaat festival itu. Nanti kita bentuk seperti triatlon, triatlon itu lari, berenang, bersepeda. Atau kegiatan-kegiatan yang lain. Bukan ditiadakan kegiatannya, tapi bentuknya apa, metodenya apa, agar si wisatawan itu datang ke Danau Toba," papar Edy.
Edy ingin Festival Danau Toba punya dampak dan mendatangkan banyak wisatawan. Dia tak ingin festival yang diselenggarakan malah berdampak negatif. (fdn/fdn)