Islamabad - Setelah menempuh perjalanan sekitar 1,5 jam, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) beserta rombongan tiba di Bandara Internasional Chakala, Islamabad, Pakistan, Kamis (24/11/2005) pukul 09.00 waktu setempat (11.00 WIB).Saat mendarat di bandara, Presiden disambut dentuman meriam 21 kali. Di tangga pesawat, SBY disambut Presiden Pakistan Pervez Musharraf. Suasana Bandara Chakala tampak ramai. Masih banyak tumpukan bahan bantuan untuk gempa bumi yang terjadi di Pakistan beberapa waktu lalu. Bahkan beberapa petugas kemanusiaan asal Jepang ikut menonton upacara penyambutan. Demikian laporan wartawan
detikcom Luhur Hertanto dari Islamabab, Pakistan, Kamis (24/11/2005) . Suasana kota Islamabad jauh lebih bersih dari New Delhi, India. Kota Islamabad dulu merupakan hutan rimba. Mulai dibuka pada tahun 1972, dan dilanjutkan pembangunan sarana dan prasarana perkotaaan. Baru pada tahun 1982, ibukota Pakistan dipindah dari Karachi ke Islamabad ini.Layakya sebuah kota yang baru dibangun, semua tampak nyaman, bersih, lalu lintas lancar dan jalan lebar. Dua bulan terakhir baru ramai mobil setelah ada dealer yang buka. Meski kota tampak nyaman, warga masih seenaknya sendiri menyeberang jalan. Kebanyakan kendaraan yang dipakai warga adalah sepeda, bus dan truk yang dihias layaknya rumah gadang. Menurut jadwal, Presiden SBY langsung memulai kegiatan dengan menggelar berbagai pertemuan. Sekitar pukul 11.45 waktu setempat, presiden akan melakukan kunjungan kehormatan kepada Presiden Pakistan, yang dilanjutkan menghadiri pertemuan bilateral antara delegasi RI dan delegasi Pakistan. Setelah itu, SBY dan Musharraf akan memberikan keterangan pers bersama.Pada pukul 16.00 waktu setempat, Presiden akan mengadakan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Islamabad bertempat di KBRI. Dijadwalkan, SBY beserta rombongan akan meninggalkan Pakistan pada Jumat (25/11/2005) pagi untuk kembali ke tanah air dan diperkirakan tiba di Bandara Halim Perdana Kusumah pukul 18.50 WIB
(jon/)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini