"Tadi saya berbincang-bincang dengan kepala RSUD Arifin Achmad (Pemprov Riau), bahwa rumah sakit kita tidak memiliki alat terkait penanganan penyakit kanker ganas di kepala yang dialami Bu Sri," kata Syamsuar kepada detikcom, disela kunjungan ke rumah Sri Rahayu di Jl Cipta Karya Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Minggu (12/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syamsuar juga menyampaikan agar keluarga Sri tidak perlu risau selama dirujuk ke Bandung. Pihak keluarga juga dipersilakan untuk menemani Sri selama pengobatan di Bandung.
"Nanti semua biaya itu akan ditanggung pemerintah daerah. Jadi ibu (Sri) tidak perlu lagi memikirkan biaya dan sebagainya," kata Syamsuar.
Syamsuar berharap, pihak RS Hasan Sadikin dapat membantu penanganan pasien dari Riau tersebut.
"Harapan kita mudah-mudahan ibu Sri Rahayu dapat ditangani dengan baik dan kita doakan semoga beliau lekas sembuh. Mudah-mudahan bisa kembali ke Pekanbaru berkumpul dengan keluarganya," kata Syamsuar.
Sebagaimana diketahui Sri Rahayu (34), warga di Pekanbaru mengidap kanker ganas di kepala. Sri merasakan ada kejanggalan di bagian kepalanya pada April 2018 lalu. Saat itu dia demam panas karena ada benjolan kecil di kepala bagian depannya. Dia pun berobat ke klinik rujukan BPJS.
Setelah berobat, benjolan yang ada di kepalanya ternyata semakin membesar. Pihaknya keluarganya pun kembali merujuk ke rumah sakit. Pihak rumah sakit pun mengeluarkan diagnosis atas penyakit yang diderita Sri.
Awalnya pihak rumah sakit swasta di Pekanbaru menyebutkan terkena tumor ganas. Namun hasil dari diagnosa RSUD Arifin Achmad Pemprov Riau, Sri terkena kanker ganas di kepalanya.
Halaman 2 dari 2