"Ini Siwi sampai 4 kali ujian baru lolos. Kalau memang itu pakai cara-cara kedekatan wajah, kedekatan nonprofesional, sekali dong dia lulus," kata pengacara Siwi, Elza Syarief, saat jumpa pers di Elza Syarief Law Office, Jalan Latuharhary, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
"Ya sampai istilahnya sampai cuma kibas rambut apa," tambah pengacara Siwi lainnya, Vidi Syarief.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istilah 'kibas rambut' itu sempat dicuitkan oleh akun Twitter @digeeembok di tengah tudingannya bahwa Siwi menjadi gundik petinggi Garuda, Heri Akhyar. Tuduhan jadi gundik ini juga sudah dibantah oleh Siwi.
![]() |
Simak Video "Dituduh Gundik Garuda, Siwi Sidi Tak Nyaman Diperhatikan Penumpang"
Siwi mengaku menjadi pramugari Garuda Indonesia sejak 2018. Sebelum bergabung di maskapai itu, dia juga punya pengalaman sebagai pramugari di maskapai lain.
"Widi ini mencoba 2 (maskapai) sekaligus, daftar di tahun 2016. Tapi kemudian yang diterima duluan di airline yang itu yang di sana lebih cepat. Garuda lebih ketat, akhirnya masuk ke sana. Tapi coba terus, kan gagal berkali-kali sampai 4 kali. Jadi bukan kibas-kibas rambut ya, nggak benar sama sekali," jelas Vidi.
"Mungkin passion-nya klien kami di sana (Garuda), jadi dia berusaha terus, pengen dapat masuk di perusahaan yang sebesar Garuda, kebanggaan nasional dan internasional juga kelasnya," sambungnya.
Siwi sendiri heran karena hidupnya menjadi sorotan. Dia menegaskan selama ini bekerja profesional sebagai pramugari.
"Kenapa sih seorang pramugari nggak bisa punya suatu hal yg menonjol, toh saya juga kerja secara profesional. Setiap orang punya pribadi dan kehidupannya masing-masing. Dan dengan adanya case ini, saya seperti hidup saya kok semua orang berhak tahu? Padahal saya tidak ada keterkaitan dan tidak ada kriminal sama sekali yang pernah saya lakukan," ungkap Siwi.
![]() |
Siwi juga mengaku sempat mendapatkan ancaman melalui akun media sosial. Dia tidak mengetahui ada atau tidaknya ancaman yang menjurus ke arah kriminal karena dia mengaku tidak membaca atau menanggapi semua ancaman tersebut.
"Ya biasalah. Saya nggak tanggepin karena itu fake account. Cuma ancaman ketemu segala macem. Saya sih nanggepinnya biasa aja ya karena saya tidak melakukan apa yang dituduhkan, ya saya biasa aja. Cuma karena memang saya baru bahas sekarang karena saya memang masih terbang dan saya masih menjalankan tugas saya seperti biasa, saya melakukan pekerjaan sesuai prosedur saya. Saya izin ke kantor sebelum melakukan konferensi pers seperti ini," katanya.
Halaman 2 dari 2
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini