Pengamat politik yang juga Dosen Universitas Sumatera Utara (USU), Fernanda Putra Adela, mengatakan pencalonan Doli merupakan hak warga negara. Menurutnya tidak ada prinsip demokrasi yang dilanggar.
"Secara prinsip demokrasi, saya pikir tidak ada yang dilanggar pada persoalan ini. Karena mereka-mereka itu akan dipilih oleh publik pada saat pilkada nanti," ujar Fernanda kepada wartawan, Jumat (10/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dinasti politik itu kan turun temurun, misalkan saat ini saya menjadi Wali Kota, lalu istri saya menggantikan saya menjadi wali kota, lalu anak saya, itu yang potensi menjadi dinasti politik," imbuhnya.
Fernanda melihat ada keuntungan terkait hubungan keluarga Doli sebagai paman Bobby Nasution, menantu Presiden Jokowi. Doli diyakini mendapat efek positif.
"Saya pikir sudah pasti, karena ada relasi yang kuat pemilih-pemilih Jokowi akan melihat ini menjadi representasi dari pemerintahan Jokowi," jelas dia.
Doli sebelumnya menegaskan dirinya memang berkecimpung di dunia politik, bukan memanfaatkan momen bersamaan dengan putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.
"Ini memang dunia saya, memang bidang saya. Memang saya orang politik, bukan memanfaatkan kesempatan saja. Karena Tapsel kampung kita," ujar Doli, Jumat (10/1).
Politikus Golkar ini sudah mendaftarkan diri sebagai bakal cabup Tapsel ke PDIP, PPP, Hanura termasuk ke parpolnya sendiri. Doli memutuskan maju di Pilbup Tapsel karena dorongan yang diterima banyak pihak. (fdn/fdn)