Mega Cerita Di-bully soal Pulau Nipah: Saya Dibilang Tak Tahu Rakyat Sengsara

Mega Cerita Di-bully soal Pulau Nipah: Saya Dibilang Tak Tahu Rakyat Sengsara

Rolando Fransiscus Sihombing, Isal Mawardi - detikNews
Jumat, 10 Jan 2020 16:10 WIB
Megawati Soekarnoputri (Foto: dok. PDIP)
Jakarta - Megawati Soekarnoputri berbicara pentingnya riset terkait kedaulatan negara. Ketua Umum PDIP itu mengenang cerita di-bully gara-gara kebijakan terkait pulau.

"Saudara-saudara sekalian, kita sering kali abai menganggap urusan riset tidak ada kaitannya dengan kedaulatannya. Padahal, di era globalisasi, pertarungan menjaga kedaulatan bangsa dan negara tidak dapat hanya dimaknai sebagai pertarungan menjaga kedaulatan teritorial," kata Megawati di Rakernas PDIP di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).


Megawati mengenang upayanya menjaga teritorial Indonesia. Megawati bercerita soal penimbunan Pulau Nipah yang membuat dia kena bullying.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perlu memang menjaga teritorial seperti saya waktu presiden, saya di-bully, kalau sekarang dibilang di-bully, karena saya nguruk sebuah pulau yang namanya Nipah, karena saya diberi tahu bahwa, kalau tidak ditimbun, pulau itu akan hilang. Dapat saya bayangkan kalau seperti sekarang dengan banjir yang semakin hebat," jelas Megawati.


Megawati lantas menjelaskan alasan menimbun Pulau Nipah. Jika tidak ditimbun, Mega menyebut, Singapura bakal diuntungkan.

"Karena kenapa Nipah saya timbun? Wah, saya waktu itu diomongkan, presiden yang tidak tahu bagaimana rakyat masih sengsara malah pulau ditimbun-timbun. Saya tidak peduli karena itu adalah persoalan kedaulatan teritorial. Kalau pulau itu hilang, pada waktu itu berarti Singapura menjadi maju, masuk ke dalam teritorial kita," jelas Megawati. (gbr/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads