Selain Investasi Natuna, RI-Jepang Juga Akan Kerja Sama soal Coast Guard

Selain Investasi Natuna, RI-Jepang Juga Akan Kerja Sama soal Coast Guard

Yogi Ernest - detikNews
Jumat, 10 Jan 2020 13:28 WIB
Menlu Retno Marsudi Bertemu Menlu Jepang Toshimitsu Motegi (Foto: Agung Pambudhy/detikcom)
Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Retno LP Marsudi bertemu dengan Menlu Jepang, Toshimitsu Motegi. Pertemuan tersebut menghasilkan penguatan kerja sama di beberapa sektor strategis.

Kerja sama tersebut salah satunya penguatan kerja sama ekonomi di wilayah pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk Natuna. Kedua negara sepakat memperkuat kerja sama di bidang pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu (SKPT).

"Kita sepakat memperkuat kerja sama ekonomi, terutama investasi pulau-pulau terluar Indonesia, termasuk di Natuna. Khusus untuk Natuna kita sepakat memperkuat kerja sama di bidang pembangunan sentra kelautan dan perikanan terpadu atau SKPT. Indonesia mengharapkan SKPT fase kedua bisa segera ditindaklanjuti. Pembangunan pelabuhan dan pasar ikan, peningkatan kapasitas untuk nelayan, pengembangan pariwisata dan kerjasama energi," ujar Menlu Retno Marsudi di Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Selain kerja sama di Natuna dan pulau terluar, keduanya juga sepakat membentuk mekanisme dialog pada tingkat wakil Menteri Luar Negeri guna membahas penguatan kerja sama sektor-sektor strategis. Juga, untuk melakukan pertemuan 2+2 antara Menlu, Menhan Indonesia dan Jepang pada tahun 2020

"Kita (juga) sepakat untuk memperkuat kerjasama trilateral Indonesia, Jepang, dan Timor Leste. Kita sepakat untuk memperkuat kerjasama coast guard termasuk bidang coast ability dan exchange maritim domain awarness di kawasan Indo-Pasifik," kata Retno.

Pada pertemuan tersebut Indonesia juga mendorong adanya penguatan kerja sama di bidang pengembangan sumber daya manusia (SDM). Pengembangan SDM tersebut melalui Internship of the Training, pengembangan vokasi, dan pelatihan Bahasa Jepang.

"Kita juga membahas situasi di kawasan, regional dan internasional, antara lain di Timur Tengah, Laut Cina Selatan, dan situasi di Korea Utara. Indonesia dan Jepang memiliki harapan yang sama agar semua pihak menahan diri agar tidak terjadi eskalasi di wilayah Timur Tengah," tuturnya.



Hal senada juga disampaikan Menlu Jepang Toshimitsu Motegi. Motegi mengapresiasi kerja sama yang disepakati dengan Indonesia. Dia mengatakan kerja sama di pulau terluar akan dimulai pada Februari mendatang.

"Kami sepakat untuk mendirikan kerangka guna meninjau proyek kerja sama bilateral secara luas termasuk bidang bidang tersebut. Sehubungan dengan pembenahan infrastruktur, Jepang akan melanjutkan pembangunan jaringan MRT di Jakarta serta pembangunan pelabuhan Patimban sesuai dengan jadwal," kata Motegi.



Untuk bidang SDM, Motegi mengatakan akan dimulai dengan kerja sama teknik dengan Bakamla. Sementara untuk persoalan di Timur Tengah, Jepang sepakat ikut berupaya meredam eskalasi yang tengah memanas.

"Saya dengan Bapak Presiden akan mengunjungi Timur Tengah, dan juga PM Abe, UAE, Arab Saudi akan dikunjungi. Ketegangan memang semakin meningkat saat ini di Timur Tengah, sangat penting kita untuk mencegah eskalasi ketegangan terjadi di tempat. Oleh karena itu, kami juga sepakat untuk berusaha apa yang bisa kita lakukan untuk menstabilkan dan menenangkan daerah setempat," tuturnya. (mae/imk)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads