Awalnya Anies menjelaskan beragam upaya sudsh dilakukan jajarannya menghadapi prediksi hujan lebat di Jakarta. Dia menyebut posko posko pantau pintu air juga harus siaga memberikan informasi ke masyarakat jika ada kenaikan air kapan saja.
"Kenaikan permukaan air itu tidak melihat jam, tidak melihat waktu. Pengalaman kemarin terjadi kenaikan permukaan air itu dini hari jam 2 pagi jam 4 pagi," kata Anies kepada wartawan di Kementerian BUMN, Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jurus Anies Hadapi Cuaca Ekstrem di DKI |
Anies lalu menyebut kalau selama ini kelurahan, tokoh masyarakat, hingga RW dan RT hanya mengabarkan via sosial media jika ada kenaikan air. Padahal sebutnya, kejadian kenaikan air itu terjadi saat orang sedang tidur.
"Para tokoh masyarakat RT RW sudah mengabarkan kepada warganya tapi banyak yang mengabarkan melalui WA dan telepon, sedangkan itu di saat orang sedang tidur, kemudian begitu juga dengan kelurahan, karena itu itulah kenapa diinstruksikan untuk turun langsung ke lapangan door to door tujuannya karena kalau kejadiannya di malam hari apa lagi di hari masyarakat tidak mengecek telepon," ucap Anies.
Tonton juga Anies Bantah Pompa Banjir Banyak yang Rusak :
Anies menyebut metode door to door akan diterapkan untuk lokasi yang memang beresiko banjir. Menurutnya cara door to door ini lebih efektif untuk dilakukan.
"Jadi kalau pemberitahuan melalui telepon nggak efektif itu sebabnya kita akan lakukan di tempat yang punya risiko dengan memberikan door to door," ujarnya.
Halaman 2 dari 2