Operasi spionase ini dibongkar unit khusus keamanan nasional dan intelijen yang dipimpin George Gordon Smith dari MI5. Kurang lebih setahun sebelum terkuak, dinas intelijen Amerika Serikat, CIA menerima surat dari agennya yang "ditanam" di intelijen Polandia dengan kode Sniper.
Sniper memberi informasi, Soviet telah menerima data-data dari Admiralty Underwater Weapons Establishment dan HMS Osprey yang berlokasi di Pulau Portland, Inggris. Dua institusi ini berhubungan dengan pengembangan persenjataan bawah air angkatan laut Inggris. Kabar ini lalu diteruskan ke MI5.
Berbekal informasi itu, Inggris melancarkan operasi kontra intelijen. Setelah penyelidikan kurang lebih setahun, seorang bekas perwira Angkatan Laut Inggris bernama Harry Houghton masuk dalam daftar pengawasan. Houghton pernah bertugas di kantor Atase Angkatan Laut Inggris di Warsawa, Polandia.
Semasa di Warsawa, badan intelijen Polandia merekrutnya sebagai mata-mata sejak 1951. Polandia lalu memintanya jadi spion untuk Soviet. Sepanjang 1952, menurut laporan MI5, Houghton menyerahkan 99 dokumen rahasia termasuk petunjuk intelijen Angkatan Laut.