Pegawai AL Inggris Jadi Mata-mata Soviet, Terbongkar Berkat 'Sniper'

Mesin Waktu

Pegawai AL Inggris Jadi Mata-mata Soviet, Terbongkar Berkat 'Sniper'

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Kamis, 09 Jan 2020 19:18 WIB
Foto: HMS Dreadnought, kapal selam nuklir Inggris yang informasinya dibocorkan ke Soviet (AP)
Jakarta - Tepat 59 tahun lalu pemerintah Inggris mengumumkan telah membongkar jaringan mata-mata Uni Soviet di London yang kemudian disebut Portland Spy Ring. Otoritas Inggris saat itu menyebut telah menahan lima orang terkait jaringan tersebut.

Operasi spionase ini dibongkar unit khusus keamanan nasional dan intelijen yang dipimpin George Gordon Smith dari MI5. Kurang lebih setahun sebelum terkuak, dinas intelijen Amerika Serikat, CIA menerima surat dari agennya yang "ditanam" di intelijen Polandia dengan kode Sniper.


Sniper memberi informasi, Soviet telah menerima data-data dari Admiralty Underwater Weapons Establishment dan HMS Osprey yang berlokasi di Pulau Portland, Inggris. Dua institusi ini berhubungan dengan pengembangan persenjataan bawah air angkatan laut Inggris. Kabar ini lalu diteruskan ke MI5.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berbekal informasi itu, Inggris melancarkan operasi kontra intelijen. Setelah penyelidikan kurang lebih setahun, seorang bekas perwira Angkatan Laut Inggris bernama Harry Houghton masuk dalam daftar pengawasan. Houghton pernah bertugas di kantor Atase Angkatan Laut Inggris di Warsawa, Polandia.

Semasa di Warsawa, badan intelijen Polandia merekrutnya sebagai mata-mata sejak 1951. Polandia lalu memintanya jadi spion untuk Soviet. Sepanjang 1952, menurut laporan MI5, Houghton menyerahkan 99 dokumen rahasia termasuk petunjuk intelijen Angkatan Laut.

Setelah kembali ke Inggris, Houghton ditugaskan di Portland. Di kantor barunya itu, dia bertemu dengan Ethel Gee, pegawai yang bertugas di bagian dokumen. Gee punya akses khusus atas dokumen-dokumen yang berklasifikasi rahasia.

Keduanya lantas menjalin hubungan khusus. Mereka pun menjalinkan kontak dengan agen KGB, Konon Molody. Molody seorang kelahiran Moskwa mengambil identitas seorang warga Kanada yang sudah lama wafat bernama Gordon Arnold Lonsdale. Agen ini menyamar sebagai seorang pebisnis.
Pegawai AL Inggris Jadi Mata-mata Soviet, Terbongkar Berkat 'Sniper'Foto: Harry Houghton dan Ethel Gee setelah dibebaskan dari penjara pada 1970 (BBC)

Pasangan Houghton dan Gee tertangkap di London saat bertemu Lonsdale. BBC menyebut dari dalam tas belanja Gee ditemukan empat pamflet tes masuk Angkatan Laut dan sebuah kaleng berisi gulungan klise terkait detail HMS Dreadnought, kapal selam nuklir pertama Inggris.

Hari yang sama, polisi juga menangkap pasangan Moris Cohen dan Lona Petka, dua warga AS yang sudah direkrut jadi spion Soviet. Dari rumah pasangan yang menyamar jadi Peter dan Helen Kroger ini ditemukan sebuah amplop putih berisi surat yang ditulis dalam bahasa Rusia dan selembar kertas dengan nomor hitam yang diketik dalam kode.

Dalam penggeledahan di rumah itu juga ditemukan sejumlah kamera, antena radio setinggi 22,5 meter dan perangkat nirkabel berkekuatan tinggi yang mampu mentransmisikan informasi ke Moskwa.

Dalam persidangan Houghton dan Gee dinyatakan bersalah atas kegiatan spionase itu. Mereka divonis penjara 15 tahun. Sementara Moris Cohen dan Lona Petka mendapat hukuman 8 tahun penjara. Namun keduanya dibebaskan sebelum masa hukuman berakhir sebagai bagian pertukaran tahanan Inggris dengan Soviet.

Begitu juga dengan Konon Molody yang ditukar dengan Greville Wynne, seorang pebisnis Inggris yang ditahan di Soviet karena terlibat kegiatan mata-mata.Terbongkarnya Skandal Spionase Soviet di Inggris
Halaman 2 dari 3
(pal/dnu)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads