Hal itu dilakukan guna mengantisipasi kondisi terburuk yang terjadi beberapa negara di Timur Tengah. Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Polana B. Pramesti, mengatakan bahwa kondisi wilayah udara Irak, Iran, Teluk Persia dan Teluk Oman perlu untuk diwaspadai, mengingat eskalasi konflik di wilayah tersebut terus meningkat.
"Memperhatikan peningkatan eskalasi konflik di wilayah Timur Tengah, khususnya Irak, Iran, Teluk Persia, dan Teluk Oman, seluruh maskapai diharapkan dapat meningkatkan kehati-hatian dan juga kewaspadaan," kata Polana dalam keterangannya, Rabu (8/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami akan selalu memonitoring seluruh maskapai nasional yang melakukan penerbangan internasional. Hal itu penting guna terus menjaga keselamatan, keamanan dan pelayanan terbaik bagi pengguna jasa penerbangan," jelas Polana.
Sebagai informasi, sebelumnya Iran telah meluncurkan puluhan rudal terhadap target pangkalan udara Ain al-Asad di Irak, yang menjadi markas tentara AS. Hal itu dilakukan sebagai balasan atas serangan drone AS yang menewaskan Mayor Jenderal Qassem Soleimani.
Pentagon atau Departemen Pertahanan AS menuturkan besarnya kerusakan akibat serangan rudal Iran tersebut hingga kini masih dalam proses penaksiran.
Tonton video Iran-Amerika Memanas, Putin Temui Sekutu Terpenting Iran:
(ega/ega)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini