"Semua negara apalagi negara Islam Arab sedang giat-giatnya melakukan modernisasi. Identitas Islam dan identitas kebangsaan harus menjadi saling menguatkan," kata Fachrul di kantor MUI, Jl Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (8/1/2020).
Fachrul ingin mendekatkan kelompok moderat dengan konservatif. Dia mengatakan Arab Saudi pun menjalin kerja sama dengan negara lain.
"Jangan berpikir juga Islam itu tidak suka dengan aseng, jangan lupa pada saat mereka dari Arafah menuju Mina itu keretanya China, kontraktornya seratus persen China. Mungkin kalau kita ada Islam yang teriak antiaseng, saya kira salah. Tapi mungkin beda, mungkin di sana tidak ada pengangguran, mungkin kalau tenaga kerjanya banyak jadi gelisah," sambungnya.
Fachrul lalu bicara soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang merangkul ormas Islam untuk membangun Indonesia. Dia mengatakan pemerintah merangkul semua ormas Islam yang sama-sama punya komitmen membangun Indonesia.
Kemudian, Fachrul bicara soal ekonomi Islam di Indonesia yang belum maju. Dalam mendorong kemajuan ekonomi Islam, pemerintah akan melibatkan MUI untuk membahas penyederhanaan peraturan perundang-undangan (omnibus law) sertifikasi halal dan wakaf.
Tonton juga video China Rayu Ormas Islam RI soal Muslim Uighur, MPR: Tidak Bisa Dibeli: