Jakarta -
Boeing 737 MAX akan kembali beroperasi. Setiap
pilot direkomendasikan untuk mengikuti pelatihan simulator 737 MAX sebagai tambahan selain pelatihan berbasis komputer.
"Keselamatan adalah prioritas utama Boeing. Kepercayaan yang diberikan publik, pelanggan, dan pemangku kepentingan terhadap 737 MAX adalah sangat penting bagi kami dan atas dasar ini Boeing memutuskan untuk merekomendasikan kepada seluruh pilot untuk melakukan pelatihan simulator MAX yang dikombinasikan dengan pelatihan berbasis komputer sebelum kembali mengoperasikan MAX secara aman," ujar CEO interim Boeing, Greg Smith, dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Boeing menegaskan rekomendasi pelatihan ini sebagai bentuk komitmen untuk mengembalikan beroperasinya pesawat secara aman dengan perubahan dan hasil pengujian. Selanjutnya penentuan akhir akan diberikan oleh para regulator.
Sebelumnya diberitakan, Boeing Co mengumumkan akan menghentikan sementara atau menangguhkan produksi pesawat jenis 737 MAX yang kini di-grounded secara global. Penghentian sementara ini akan dimulai bulan Januari 2020 mendatang dan ini menjadi penghentian produksi pertama Boeing dalam dua dekade.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Selasa (17/12), keputusan ini mengonfirmasi kekhawatiran para investor soal masa pemulihan Boeing dari krisis yang semakin lama dan menciptakan lebih banyak ketidakjelasan.
Krisis yang menyelimuti Boeing sejak 737 MAX di-grounded pada Maret lalu telah membebani perekonomian Amerika Serikat (AS). Diketahui bahwa Boeing 737 MAX di-grounded secara global setelah terjadi dua tragedi maut Lion Air JT 610 dan Ethiopian Airlines ET 320 yang menewaskan total 346 orang.
Dalam pernyataan pada Senin (16/12) waktu setempat, Boeing mengumumkan penangguhan produksi untuk pesawat 737 MAX. Namun Boeing juga menyatakan pihaknya akan tetap membayar para pekerja meskipun produksi dihentikan sementara.
Sejak Boeing 737 MAX di-grounded pada Maret lalu, aktivitas perakitan pesawat jenis tersebut di Renton, Washington, terus berlanjut dengan angka produksi mencapai 40 unit pesawat per bulan. Saat ini, sedikitnya 400 unit Boeing 737 MAX tersimpan di gudang milik Boeing tanpa bisa diantarkan ke konsumen.
Boeing dalam pernyataannya menegaskan bahwa pihaknya akan fokus untuk mengantarkan 400 pesawat 737 MAX tersebut kepada konsumen, begitu grounded dicabut nantinya.
"Kami meyakini keputusan ini merupakan keputusan yang paling tidak mengganggu upaya untuk menjaga sistem produksi jangka panjang dan kesehatan rantai pasokan," sebut Boeing dalam pernyataannya.
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini