Kelalaian dalam Ambruknya Gedung Miring di Slipi Ditelaah Polisi

Round-Up

Kelalaian dalam Ambruknya Gedung Miring di Slipi Ditelaah Polisi

Tim detikcom - detikNews
Rabu, 08 Jan 2020 05:40 WIB
Foto: Gedung Ambruk di Slipi, Jakarta Barat (Yoki Alvetro/detikcom)
Jakarta - Peristiwa ambruknya sebuah gedung di Slipi, Jakarta Barat, diusut polisi. Polisi menelisik kemungkinan adanya unsur kelalaian terkait robohnya bangunan yang mengakibatkan sejumlah orang terluka itu.

Penyelidikan itu didasarkan hasil temuan polisi di lapangan. Salah satunya keterangan saksi yang menyebutkan bahwa bangunan itu sudah miring sejak 2 tahun lalu dan sudah tidak layak.

"Makanya kita lagi dalami. Salah satu informasi daripada saksi pada saat itu, sejak dua tahun lalu bangunan itu sudah mulai agak miring. Ini yang menjadi dasar untuk membantu sebagai bahan informasi untuk penyelidikan lebih lanjut," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polres Jakbar, Jl S Parman, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (7/1/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Polisi telah memeriksa empat orang saksi terkait insiden tersebut, mulai dari pemilik gedung, penyewa hingga karyawan Alfamart yang terdampak robohnya bangunan tersebut. Ia menambahkan, polisi akan mendalami penyebab robohnya bangunan apakah karena kelalaian atau karena kondisi banjir.

"Nanti kita tunggu saja nanti dari hasil penyelidikan, apa ada kelalaian dari pihak kontraktornya atau memang ada situasi--karena ini ada bencana banjir--kemudian bisa membuat erosi. Nanti kita tunggu saja hasil penyelidikan," papar Yusri.

Basarnas dan Puslabfor Polri, telah merekomendasikan untuk merobohkan total bangunan tersebut untuk mencegah timbulnya korban lain. Bangunan itu dinyatakan sudah tidak layak.

"Dalam hal ini memang bahwa bangunan tersebut sudah tidak layak berdiri dan harus segera dirobohkan untuk mencegah keselamatan tetangga dan masyarakat yang melintas daerah tersebut. Sekarang kita harus menunggu pemerintah provinsi atau kota dalam hal ini untuk segera mungkin melakukan perobohan terhadap bangunan tersebut," paparnya.

Lokasi di sekitar bangunan saat ini masih dipasangi garis polisi. Penyelidikan polisi juga masih terus dilakukan untuk mengetahui penyebab robohnya bangunan tersebut.

"Untuk sementara tim juga bekerja, baik dari Polri dan stakeholder terkait untuk menyelidiki apa penyebab-penyebab sehingga terjadi roboh tersebut," tandasnya.







Puslabfor Polri pada Selasa (7/1) siang tadi turun ke lokasi untuk melakukan penyelidikan. Dari hasil penyelidikan, diketahui adanya korosi di sambungan baja beton yang mengakibatkan bangunan 4 lantai itu ambruk.

"Ada dari kita menemukan di sambungan daripada besi bajanya itu telah mengalami korosi hampir separuhnya sambungan yang itu mengakibatkan deformasi. Karena beban yang besar dia deformasi melengkung sehingga pada saat tidak kuat maksimum, dia runtuh sebelah ujung sini. Cuma runtuhannya itu masih ada di atas sana tiang betonnya," kata Kabid Balistik Metalurgi Forensik Puslabfor Bareskim, Kombes Ulung Kanjaya usai melakukan pemeriksaan di Jalan Brigjen Katamso, Slipi, Jakbar, Selasa (7/1/2020).

Korosi pada sambungan baja beton gedung karena masuknya air ke dalam sambungan tersebut. Akibatnya, sambungan baja beton mengalami pelapukan dan ditambah beban gedung yang berat.

"Tapi dari hasil pengamatan dan analisa awal yang bisa kita simpulkan sebagai awal itu akibat adanya difusi daripada air ke dalam struktur beton. Sehingga sambungan-sambungan yang tiang itu telah mengalami pelapukan akibat proses korosi, itu ada barang bukti yang kita temukan banyak," ujar Ulung.



Korosi tersebut mengakibatkan kekuatan tiang beton penyangga berkurang karena bebannya yang besar. Ulung juga menyebut kemungkinan struktur saluran air pada bangunan yang tidak baik sehingga menambah beban bangunan tersebut.

"Terus juga ditambah dengan curah hujan yang mungkin air itu akan karena mungkin di sini strukturnya tidak baik dalam hal penyaluran airnya, sehingga ada air yang terjebak itu menambah beban daripada struktur," sambungnya.

Ulung mengatakan proses korosi baja beton sambungan beton telah berjalan lebih dari tiga tahun. Penilaian tersebut karena korosi sudah memakan hampir separuh baja beton.

Seperti diketahui, gedung yang dijadikan minimarket di kawasan Slipi, Jakarta Barat, ambruk pada Senin (6/1) pagi. Akibatnya, 11 orang luka-luka.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads