RI Tingkatkan Patroli, China Diprediksi akan Tetap Balik ke Natuna

RI Tingkatkan Patroli, China Diprediksi akan Tetap Balik ke Natuna

Gibran Maulana Ibrahim - detikNews
Selasa, 07 Jan 2020 09:10 WIB
Foto: KRI Teuku Umar-385 menghalau Coast Guard China di Natuna pada Sabtu (4/1) / ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.
Jakarta - Pemerintah meningkatkan patroli di perairan Natuna menjadi lebih proporsional. Langkah itu dinilai sudah tepat, namun China diprediksi tetap akan balik ke Natuna.

"Pak Mahfud tentu betul, tak akan ada perang. Peningkatan patroli TNI ya adalah merupakan langkah optimal. Juga ancaman Pak Mahfud untuk kirim nelayan dari Pantura ke EEZ Natuna," kata pengamat militer Kusnanto Anggoro saat dimintai tanggapan, Senin (6/1/2020) malam.

"Apakah China akan berubah sikap, tampaknya tidak. Paling sementara saja mereka balik arah. Lain kali pasti akan kembali lagi," imbuh Kusnanto Anggoro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Kusnanto punya penjelasan di balik analisisnya ini. Menurut Kusnanto, China memandang ikan adalah komoditas penting. Selain itu dia menilai China ingin ASEAN tidak bersikap keras terkait pembahasan COC tahun 2020.

"Ikan merupakan komoditi penting bagi China. Selain itu China akan menggunakan pelanggaran disengaja itu sebagai sinyal agar ASEAN tidak bersikap keras dalam soal Code of Conduct on the South China Sea (COC) yang tahun 2020 akan dibahas, dengan Vietnam sebagai ketua ASEAN. Padahal Vietnam sedang berdekatan dengan Amerika dan merencanakan membawa kasus pelanggaran wilayah oleh China ke Mahkamah Internasional," sebut Kusnanto.


Kusnanto menyebut Presiden Xi Jinping juga sedang bermasalah dengan angkatan laut China. Angkatan Laut ini menurutnya kerap bergerak tanpa perintah efektif dari Beijing.

"Alasan kedua, Presiden Xi Jinping tampaknya juga sedang menghadapi masalah domestik, khususnya dari elite angkatan laut China di Guangdong, Hainan dan Nanjing. Angkatan laut dan coast guard China ini kerap kali berjalan sendiri tanpa perintah efektif dari Beijing," sebut Kusnanto.


Sebelumnya diberitakan, patroli di perairan Natuna akan ditingkatkan menjadi lebih proporsional. Pemerintah RI menegaskan peningkatan patroli itu bukan karena ingin berperang.

Menko Polhukam Mahfud Md menyebut diplomasi dengan China terkait Natuna sudah rampung. Mahfud mengatakan Indonesia akan mempertahankan kedaulatan negara, dan hubungan dagang, ekonomi, serta kebudayaan dengan China tetap berjalan seperti biasa.

"Kita mau menormalkan patroli, sehingga lebih proporsional. Kita sekali lagi nggak mau perang karena tidak ada konflik di situ, jadi untuk apa perang? Kita meningkatkan proporsionalitas patroli saja," ujar Mahfud di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (6/1).
Halaman 2 dari 2
(gbr/gbr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads