Saat Amerika Serikat Menyetop Sementara Operasi Implan Payudara

Mesin Waktu

Saat Amerika Serikat Menyetop Sementara Operasi Implan Payudara

Pasti Liberti Mappapa - detikNews
Senin, 06 Jan 2020 18:07 WIB
Foto: Ilustrasi implan payudara (AP Photo)
Jakarta - Tepat pada tanggal ini, pada 1992 lalu pemerintah Amerika Serikat meminta pada para dokter ahli bedah untuk menghentikan penggunaan implan silikon payudara sambil menunggu hasil investigasi atas keamanan pemakaian implan tersebut.

US Food and Drug Administration (FDA) atau Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat mengatakan ahli bedah harus berhenti beroperasi selama 45 hari sementara sejumlah bukti diperiksa oleh panel penasihat khusus.


Keputusan tersebut menyusul ribuan keluhan yang diterima FDA pada November 1991. Keluhan tersebut berasal dari perempuan-perempuan yang sudah melakukan operasi dan kemudian mengalami sejumlah masalah seperti pecahnya implan, pengerasan jaringan payudara, dan rasa nyeri berkepanjangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluhan-keluhan itu diikuti putusan pengadilan di California pada akhir 1991 yang memenangkan gugatan Mariann Hopkins atas Dow Corning Corporation selaku pabrikan implan payudara sebesar USD 7,3 juta seperti yang diberitakan Reuters.

Hopkins disebut memakai implan produksi Dow Corning dalam operasi rekonstruksi payudara pada 1977 dan 1986 yang kemudian pecah. Reuters juga melansir saat itu telah terdaftar 130 citizen lawsuit melawan Dow Corning.

Langkah pemerintah Amerika Serikat ini menimbulkan kekhawatiran di seluruh dunia bahwa implan payudara silikon bisa bocor atau pecah sehingga bisa menyebabkan cedera atau penyakit. Akibatnya beberapa negara turut menghentikan termasuk Jerman, Spanyol, Prancis, Austria, dan Italia.

Namun ahli bedah di Inggris memutuskan tetap menjalankan pemakaian implan silikon itu. Mereka bersikeras bahwa implan payudara aman. Menurut BBC, ahli bedah di Inggris berargumen hanya sedikit efek samping yang dilaporkan sejak implan silikon tersebut diperkenalkan pada 1962 oleh Thomas Cronin dan Frank Gerow.

"Kami masih menunggu bukti yang mendukung pemeriksaan ilmiah bahwa ada bahaya dari implan ini," ujar Paul Levick, dokter dari National Hospital for Aesthetic Plastic Surgery di Bromsgrove, Worcestershire, Inggris seperti yang dikutip dari BBC.

Belakangan situs web FDA pada akhir 2019 dalam rancangan aturan soal implan payudara yang belum disahkan menyatakan hanya ada dua tipe implan payudara yang bisa beredar di Amerika Serikat. Keduanya dibungkus dengan kulit silikon namun masing-masing berisi saline dan gel silikon.

Rancangan aturan itu juga menyebut semua pasien harus mendapat informasi soal breast implant associate-anaplastic large cell lymphoma (BIA-ALCL) pada perempuan yang punya implan payudara. ALCL adalah sejenis non-Hodgkin's lymphoma atau kanker pada sistem imun.
Halaman 3 dari 2
(pal/fjp)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads