Warga pun kesulitan menyingkirkan lumpur tersebut lantaran tak memiliki air bersih. Mereka berharap ada bantuan air bersih untuk menyiram lumpur yang memblokade jalan.
"Paling sih lumpur ya, semoga ada air bersih, karena kan ini kan jalannya terlalu ke bawah. Jadi lumpur-lumpur yang dari atas pada ke depan rumah saya. Ya paling nggak kan, jalan bisa kebuka jadikan lumpur dari rumah-rumah bisa keluar semua," tutur Warga Blok Y12 RT 5 RW 24, Perumahan Vila Nusa Indah, Indra, di lokasi, Senin (6/1/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Indra mengatakan hingga kini belum ada bantuan datang dari pemerintah. Bahkan Bupati Bogor Ade Yasin ataupun Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil belum sekali pun menengok lokasi tempat tinggalnya yang terdampak lumpur.
"Belum," kata Indra.
Hal senada dikatakan warga lain, Adi. Dia mengatakan lumpur yang mengendap ini membuat warga di kawasannya kesulitan. Adi berharap pemerintah daerah segera mengulurkan tangan.
"Ya harapannya pemerintah bantulah, yang penting ini lumpurnya ya. kita susah banget aksesnya. Bantuan airlah biar bisa bersihin lumpur," tutur Adi.
"Untuk akses jalan aja sih (yang terpenting)," lanjutnya.
Bantuan, kata Adi, justru datang dari perusahaan swasta. Dia mengatakan perusahaan tersebut memberi bantuan backhoe untuk menyingkirkan lumpur. Namun backhoe itu belum menjangkau Blok Y12, yang terendam oleh lumpur setinggi betis orang dewasa.
Warga lainnya, Dewi, mengharapkan hal yang sama. Dia berharap pemerintah daerah bertindak cepat mengangkut lumpur di jalan.
"Semoga ini lumpur cepat dibersihkan aja. Jadi akses kita keluar masuk dan beresin barang-barang jadi lebih enak," kata Dewi.
"Kita juga mau membersihkan lumpur, terus lumpur tinggi lagi dan kita nggak bisa keluar. Harapannya semoga lumpur ya bisa diangkut," tururnya.
Pantauan detikcom pukul 11.15 WIB, lumpur tampak memenuhi jalan di Blok Y12 RT 5 RW 24 perumahan Vila Nusa Indah. Tinggi lumpur tampak sebetis orang dewasa.
Lumpur yang menumpuk tampak sangat tebal. Bau tak sedap tercium jelas. Kendaraan, baik mobil maupun motor, tidak bisa melintas.
detikcom mencoba menyusuri jalan berlumpur itu dengan berjalan kaki. Terasa kaki sulit melangkah karena tebalnya lumpur.
Terasa di kaki sejumlah plastik, kayu, hingga kerikil. Beberapa kali orang yang melintasi jalan berlumpur itu tampak terhuyung.
Terlihat rongsokan perabotan, seperti lemari, kasur, pot tanaman, baju, mesin cuci, dan kompor, berserakan di halaman rumah. Tampak lumpur masih menyelimuti perabotan itu.
Tikus juga berlarian di pinggir jalan. Kodok-kodok pun berloncatan di atas perabotan warga di tepi jalan.
Halaman 2 dari 3
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini